KOMPARASI.ID – Setelah gelombang Pemilihan Legislatif (Pileg) dan Pemilihan Presiden (Pilpres) pada 14 Februari 2024, fokus kini bergeser pada Persiapan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak di seluruh Indonesia, yang akan berlangsung pada 27 November 2024.
Menurut Adhar Helingo, Pemerhati Politik Gorontalo mengatakan, kini saatnya bagi Gorontalo untuk mencari bakal calon Walikota dan Wakil Walikota menggantikan Marten Taha dan Ryan Kono.
Sejarah Kota Gorontalo mencatat deretan pemimpin laki-laki sejak dulu. Namun, saatnya kaum perempuan diakui dalam kancah politik, seperti yang ditunjukkan oleh suksesnya Tri Rismaharini sebagai Walikota Surabaya.
Adhar menegaskan pentingnya belajar dari pengalaman Surabaya, dan mengusulkan agar Gorontalo mempertimbangkan pemimpin perempuan.
Partai Golkar Kota Gorontalo memiliki kader potensial, seperti Meike Camaru, yang telah membuktikan diri dalam Pileg baru-baru ini.
Dukungan yang signifikan dari masyarakat kepada Meike Camaru, terutama dengan perolehan suara pribadinya yang mencapai 9707 suara, menjadikannya kandidat yang kuat untuk posisi Walikota.
Dengan pandangan yang kuat, kader terbaik seperti Meike bisa menjadi pilihan ideal untuk memimpin Kota Gorontalo.
Kata Adhar, Khususnya jika dipasangkan dengan Idah Syahidah Rusli Habibie, sebagai pasangan yang mampu membawa nuansa politik yang segar dan berkualitas.
Jika Partai Golkar mendukung pasangan Meike Camaru-Idah Syahidah, yang merupakan partai dengan suara terbanyak di Kota Gorontalo, keberhasilan mereka dalam Pilkada hampir pasti.
Adhar juga mengatakan, Masyarakat hanya menginginkan perubahan, dan pasangan ini mungkin menjadi jawaban atas keinginan tersebut.
“Kita tunggu saja perkembangan selanjutnya,”tandasnya.
