KOMPARASI.ID – Menjelang akhir Ramadan 1446 H, mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Negeri Gorontalo (UNG) kembali meramaikan malam Tombilotohe dengan menyalakan ratusan lampu minyak.
Tradisi yang berlangsung pada 27-29 Maret 2025 ini berpusat di Gerbang Utama Kampus 4 UNG, Desa Moutong, Kecamatan Tilongkabila, Kabupaten Bone Bolango.
Pantauan Komparasi.id di lokasi menunjukkan para mahasiswa sibuk mempersiapkan berbagai ornamen khas, seperti lampu botol minyak, lampion warna-warni, serta instalasi bambu berbentuk spiral dan terowongan cahaya.
Dekorasi ini tak hanya menghadirkan keindahan visual, tetapi juga memiliki makna simbolis.

Ketua panitia, Muhamad Iqbal Karim, menyebutkan bahwa kegiatan ini bukan sekadar perayaan tradisi, tetapi juga menjadi ajang pembelajaran bagi mahasiswa baru yang menjadi penggerak utama acara tahunan ini.
“Melalui kegiatan ini, kami berharap ada proses pembelajaran dan kreativitas bagi mahasiswa, terutama mahasiswa baru yang menjadi penyelenggara. Kami memilih lokasi di gerbang utama kampus agar masyarakat luas dapat menyaksikan tradisi Tombilotohe yang kami laksanakan,” ujarnya saat ditemui pada (26/3/2025).
Perayaan ini semakin meriah dengan kehadiran 800 lampu botol minyak yang menerangi area acara, ditambah dengan 200 batang bambu yang dirangkai membentuk terowongan, serta 89 lampion yang disusun secara artistik.
Salah satu instalasi yang mencuri perhatian adalah struktur bambu berbentuk spiral, yang melambangkan enam jurusan di Fakultas Teknik UNG sebagai simbol solidaritas dan kebersamaan mahasiswa.
“Bambu yang disusun berbentuk spiral ini melambangkan enam jurusan di Fakultas Teknik, yang saling terhubung. Ini menjadi simbol kekompakan dan kebersamaan kami,” jelasnya.
Selain instalasi cahaya, acara ini juga dimeriahkan dengan pertunjukan seni.
Malam pertama akan diisi dengan pementasan tari, sedangkan malam kedua akan digelar pawai obor yang melewati dua perempatan utama di sekitar kampus sebelum kembali ke lokasi awal.
“Pada malam pertama, kami akan menampilkan berbagai pertunjukan tari, sedangkan malam kedua akan ada pawai obor,” pungkasnya.
Perpaduan kreativitas dan semangat kebersamaan, perayaan Tombilotohe ini diharapkan tidak hanya mempererat hubungan antar mahasiswa, tetapi juga melestarikan tradisi serta memberikan hiburan bagi masyarakat luas.