KOMPARASI.ID – Venny Anwar, Ketua Komisi II DPRD Provinsi Gorontalo, dengan semangat yang tinggi, berkomitmen untuk segera menemukan solusi bagi masalah 6.000 hektar lahan pertanian yang selama ini terkena dampak kekeringan.
Pernyataan ini ia sampaikan setelah menggelar Rapat Komisi II Bidang Ekonomi dan Keuangan DPRD Provinsi Gorontalo, yang dihadiri oleh Koperindag, Dinas Pertanian dan Peternakan, Dinas Kelautan dan Perikanan, serta Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Gorontalo.
Rapat ini bertujuan untuk membahas optimalisasi program kegiatan APBD Induk tahun anggaran 2024. Acara tersebut digelar di Ruang Sidang Kantor DPRD Provinsi Gorontalo pada Senin, (25/9/2023).
Venny Anwar menjelaskan bahwa pokok dari pertemuan ini adalah terkait dengan pelaksanaan APBD Perubahan dan merencanakan program kerja APBD tahun anggaran 2024.
Dalam kata-katanya, Venny menegaskan, “Rapat kali ini berkaitan dengan pelaksanaan APBD Perubahan, sekaligus membahas program kerja APBD tahun anggaran 2024.”
Saat rapat berlangsung, terungkap bahwa dari data Dinas Pertanian ada sekitar 6.000 hektar lahan pertanian yang menderita akibat kekeringan.
Venny mengungkapkan, Data dari Dinas Pertanian menunjukkan bahwa ada sekitar 6.000 hektar lahan pertanian yang terkena dampak kekeringan. Oleh karena itu, Dinas Pertanian meminta solusi dari Komisi II DPRD Provinsi Gorontalo.
Venny Anwar optimis bahwa masalah ini akan dibahas oleh tim Badan Anggaran (Banggar) DPRD bersama Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Provinsi Gorontalo dan diyakini masalah ini akan diakomodir dalam APBD tahun anggaran 2024.
“Insya Allah, akan kami bahas bersama tim Banggar DPRD dan TAPD Pemerintah Provinsi Gorontalo. Saya yakin bahwa masalah ini akan mendapatkan solusi dalam APBD tahun anggaran 2024.”tuturnya
Selain masalah dampak kekeringan bagi para petani, Komisi II juga membahas rencana program pasar murah untuk masyarakat. Ada sekitar 45.000 paket yang akan didistribusikan kepada masyarakat sebagai langkah nyata untuk membantu mereka.














