KOMPARASI.ID – Bupati Bone Bolango, Merlan S. Uloli, menyoroti pentingnya koordinasi Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) untuk menekan lonjakan inflasi yang terjadi. Menurut Bupati Merlan S. Uloli, koordinasi yang baik dalam TPID sangat vital untuk menjaga stabilitas harga kebutuhan pokok agar dapat berjalan secara optimal.
“Demi menjaga stabilitas harga kebutuhan pokok, saya tekankan bahwa koordinasi dalam TPID harus berjalan lancar. Penting bagi kita untuk dapat mendeteksi lonjakan harga sejak dini guna mencari solusi dalam menghadapinya,” tegas Bupati Merlan S. Uloli saat memimpin rapat TPID dalam upaya menekan angka inflasi daerah di Ruang Rapat Bupati, pada hari Selasa (19/3/2024).
Di sisi lain, Kepala BPS Bone Bolango, Suparno, mengungkapkan bahwa kenaikan Indeks Perkembangan Harga (IPH) tertinggi di luar Pulau Jawa dan Sumatera terjadi di Kabupaten Bone Bolango, mencapai nilai 10,64 persen. “Kenaikan IPH ini dipengaruhi oleh kenaikan harga beberapa komoditas, antara lain beras, cabai rawit, dan cabai merah,” jelas Suparno.
Suparno juga menyampaikan bahwa berdasarkan data sementara bulan Maret, harga beras di Bone Bolango berkisar antara 17.500 hingga 18.000 rupiah per kilogram, mengalami kenaikan dibandingkan bulan Februari 2024. Sementara itu, harga cabai merah dan cabai rawit pada bulan yang sama mencapai 40.000 dan 70.000 rupiah per kilogram, juga mengalami kenaikan dari bulan sebelumnya.
Kepala Bulog Cabang Gorontalo, Munafri Syamsudin, menjelaskan bahwa untuk menekan angka inflasi di Bone Bolango, pihaknya bekerja sama dengan OPD terkait untuk melakukan operasi pasar dengan menjual beras Standar Pangan Harapan (SPHP) kepada masyarakat. “Stok beras yang tersedia di Bulog masih mencukupi untuk satu bulan ke depan,” tandasnya.
