KOMPARASI.ID – Di tengah geliat akhir tahun 2024, Grand Q Hotel Gorontalo hadir dengan gebrakan berbeda.
Sebuah sudut di lobi hotel ini diubah menjadi ruang pamer bernuansa tradisional, tempat di mana keindahan sulaman Karawo, ikon budaya khas Gorontalo, mendapat panggung istimewa.
Memasuki lobi, pandangan langsung tertuju pada stand UMKM bertema tradisional yang didekorasi dengan pelapah bambu atau dalam bahasa lokal disebut banthayo.
Di sana, manekin-manekin berhias busana sulam Karawo berdiri anggun, mengisyaratkan harmoni antara tradisi dan modernitas.
Rima Fazriah Usman, Direktur Grand Q Hotel, menjelaskan bahwa konsep ini lahir dari semangat untuk mempromosikan warisan budaya Gorontalo kepada tamu dari seluruh penjuru Nusantara maupun mancanegara.
“Jika hotel-hotel di Yogyakarta punya sudut khusus batik, mengapa tidak Karawo? Ini bukan sekadar kain, tetapi simbol identitas Gorontalo yang layak diperkenalkan lebih luas,” ujar Rima dengan penuh antusias.
Menghidupkan Tradisi, Memajukan UMKM
Tidak hanya sekadar menampilkan, Grand Q Hotel mengambil langkah lebih jauh dengan memberikan ruang gratis bagi para perajin Karawo untuk berkarya dan memamerkan hasil sulaman mereka.
Bahkan, hotel ini membayar para perajin dengan upah harian sebesar Rp50 ribu, lengkap dengan fasilitas makan dan tempat tinggal.
“Ini bukan hanya soal bisnis. Kami ingin memberi dampak positif bagi masyarakat Gorontalo,” tambah Rima.
Menurutnya, inisiatif ini tidak sekadar mendukung ekonomi lokal, tetapi juga memberi edukasi kepada wisatawan tentang proses pembuatan Karawo.
Pendapatan dari setiap hasil sulaman sepenuhnya diberikan kepada para perajin, tanpa potongan untuk pihak hotel.
“Kami ingin mereka merasa dihargai. Di sela-sela menyulam, mereka juga bisa berbagi cerita kepada tamu tentang seni dan nilai di balik sulaman Karawo,” katanya.
Menuju Hari Besar: Peluncuran Karawo Corner
Keberadaan stand UMKM di lobi Grand Q Hotel bukanlah sekadar dekorasi sementara.
Ini adalah langkah awal menuju peluncuran Karawo Corner, yang dijadwalkan pada 23 Januari 2025, bertepatan dengan Hari Karawo.
Grand Q Hotel merencanakan perhelatan besar yang akan melibatkan Dinas Pariwisata, Pendidikan, dan Kebudayaan.
Event ini diharapkan menjadi momen strategis untuk memperkenalkan konsep unik ini.
Kata Rima, pihaknya ingin menunjukkan bahwa hotel lokal seperti Grand Q bisa menjadi bagian dari pelestarian budaya.
“Dengan Karawo Corner, kami berharap setiap tamu yang datang tidak hanya menginap, tetapi juga membawa pulang cerita dan kenangan tentang Gorontalo,” tutur Rima mengakhiri percakapan.
Inilah Grand Q Hotel, tidak hanya sebagai tempat peristirahatan, tetapi juga jembatan yang menghubungkan tradisi lokal dengan dunia luar.
Di sudut lobi ini, budaya Gorontalo hidup, berkembang, dan berbicara kepada siapa saja yang datang.


							










