KOMPARASI.ID – Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Provinsi Gorontalo menegaskan persoalan hasil audit Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) atas laporan keuangan tahun 2022 dan 2023 telah diselesaikan.
Sekretaris KONI Gorontalo, Adhi Pala, menjelaskan bahwa temuan BPK lebih bersifat administratif.
Ia mencontohkan, ada laporan yang sudah dipertanggungjawabkan namun dokumen pendukung belum lengkap.
“Kondisi yang tidak senyatanya itu kami contohkan bahwa ada pertanggung jawabannya, tapi tidak dilengkapi dengan bukti-bukti, misalnya foto, tanda tangan, dan itu sudah diselesaikan,” jelas Adhi.
Ia menambahkan, pada masa sanggah yang diberikan BPK, semua catatan tersebut sudah ditindaklanjuti.
Selain itu, kata dia, beberapa pegawai yang dikenai Tuntutan Ganti Rugi (TGR) Telah Membayar.
Lebih Lanjut, ia menegaskan KONI Provinsi Gorontalo siap memberikan keterangan resmi.
Namun, ia menyayangkan informasi yang beredar di publik tanpa konfirmasi lebih dulu.
Menurutnya, hal itu bisa menimbulkan perbedaan data dengan kondisi administratif terkini.
“Jadi, jika ada yang ingin ditanyakan, kami tentu siap memberikan penjelasan. Seperti layaknya olahraga, kami tentu selalu menjaga semangat sportivitas, termasuk dalam memberikan informasi,” ujar Adhi.
Saat ini, KONI Gorontalo tengah fokus menangani hasil Musyawarah Cabang Olahraga (Musorcab) KONI Kabupaten Gorontalo 2025.
Dalam forum tersebut, KONI Pusat melalui KONI Provinsi memutuskan pemilihan ketua harus diulang karena dinilai tidak sesuai dengan AD/ART organisasi.
Adhi menegaskan bahwa kedua persoalan ini berbeda, sehingga KONI Provinsi Gorontalo tetap berkomitmen menjaga fokus agar polemik audit tidak mengganggu jalannya Musorcab KONI Kabupaten Gorontalo 2025 yang akan diulang.
