KOMPARASI.ID – Malam itu, pukul 21.56 WITA, suasana di Kelurahan Tenda, Kota Gorontalo, masih ramai.
Di bawah cahaya lampu jalan dan tenda sederhana, warga duduk berjejer menyampaikan keluh kesah mereka, kepada anggota DPRD Provinsi Gorontalo, Fikram AZ Salilama.
Reses biasanya menjadi ruang formal bagi wakil rakyat untuk menyerap aspirasi.
Namun malam itu, suasana berubah menjadi lebih haru ketika Fikram bertemu dengan dua anak muda yatim piatu dari lingkungan Pabean.
Cerita keduanya yang ingin melanjutkan kuliah, tetapi terhalang biaya, membuat Fikram terdiam cukup lama.
“Biasanya anak yang sudah lulus SMA atau SMK, kalau tidak punya biaya, akhirnya terjun ke laut dan bekerja jadi nelayan. Padahal mereka punya semangat dan cita-cita besar,” tutur Fikram dengan nada lirih.
Tanpa banyak pertimbangan, ia pun memutuskan membantu dua anak tersebut.
Bukan hanya dengan uang saku seadanya malam itu, tapi juga dengan komitmen untuk memperjuangkan beasiswa agar keduanya bisa menempuh pendidikan hingga ke perguruan tinggi.
“Saya akan memperhatikan anak-anak yatim piatu agar mereka mendapat hak yang sama untuk melanjutkan kuliah,” ucapnya.
Bagi Fikram, membantu generasi muda bukan sekadar aksi simpatik, melainkan kewajiban moral seorang wakil rakyat.
Ia menilai, pendidikan adalah kunci mengangkat masa depan anak-anak dari keluarga kurang mampu.
“Siapa tahu, dari mereka nanti lahir pemimpin daerah yang lahir dari perjuangan. Karena itu, saya merasa terpanggil untuk memfasilitasi cita-cita mereka,” kata legislator asal Partai Golkar itu.
Fikram bahkan menegaskan, bagi anak-anak lain yang memiliki tekad melanjutkan pendidikan, dirinya siap membantu dengan dana pribadi.
“Kalau ada yang sungguh-sungguh ingin sekolah atau kuliah, Insya Allah saya bantu,” ujarnya.
Malam itu, reses yang biasanya dipenuhi dengan daftar aspirasi fisik dan pembangunan, berubah menjadi momen kemanusiaan yang menyentuh.
Di tengah riuh percakapan warga, Fikram menyaksikan sendiri bahwa masa depan daerah tidak hanya dibangun lewat proyek, tetapi lewat keberanian menolong satu mimpi kecil yang bisa tumbuh menjadi harapan besar.