KOMPARASI.ID – Harga emas di pasar spot melemah tipis pada awal perdagangan hari ini, Kamis (6/11/2025), seiring sikap hati-hati investor terhadap arah kebijakan suku bunga Federal Reserve (The Fed).
Berdasarkan data Bloomberg, harga emas spot berada di level US$3.975,16 per troy ounce pada pukul 07.13 WIB, atau turun 0,11% dibandingkan penutupan sebelumnya. Pelemahan tersebut setara dengan penurunan US$4,41 per troy ounce.
Pada perdagangan sebelumnya, harga emas sempat rebound setelah investor menilai data pasar tenaga kerja Amerika Serikat (AS) menunjukkan tanda-tanda stabilisasi.
Menurut laporan ADP Research Institute, jumlah penggajian sektor swasta di AS meningkat sebanyak 42.000 posisi kerja, setelah dua bulan berturut-turut mengalami penurunan.
Meski demikian, peningkatan tersebut dianggap belum cukup kuat untuk menandakan perbaikan signifikan di pasar tenaga kerja.
Sebaliknya, data ini menunjukkan bahwa permintaan tenaga kerja masih cenderung melemah, memberi ruang bagi The Fed untuk menurunkan suku bunga dalam waktu dekat.
“Tren perekrutan yang melemah membuka peluang lebih besar bagi The Fed untuk kembali menurunkan suku bunga. Kondisi suku bunga yang lebih rendah biasanya menjadi katalis positif bagi logam mulia,” ujar seorang ekonom yang dikutip Bloomberg.
Reli harga emas yang sempat terjadi cepat sepanjang tahun ini kini mulai tertahan. Para pedagang cenderung melakukan aksi ambil untung setelah kenaikan tajam dalam dua pekan terakhir.
Selain itu, sikap hati-hati bank sentral terhadap pelonggaran kebijakan moneter juga menahan laju kenaikan harga emas.
Investor Ritel AS Mulai Tahan Diri
Minat investor terhadap emas melalui instrumen exchange-traded fund (ETF) pun mengalami penurunan.
Data menunjukkan total kepemilikan ETF emas mencatat arus jual bersih selama dua minggu berturut-turut hingga akhir Oktober 2025.
Greg Roberts, CEO A-Mark Precious Metals, mengatakan investor ritel AS kini lebih berhati-hati setelah sempat aktif membeli ketika harga emas sempat terkoreksi.
“Setelah sempat menjadi pemburu emas murah, investor ritel AS kini memilih ‘beristirahat’ dan menunggu arah pasar berikutnya,” ujarnya.
Ahli strategi TD Securities, Bart Melek, menilai bahwa fase konsolidasi harga emas saat ini adalah hal yang wajar.
“Tidak mengherankan jika logam kuning berkonsolidasi di kisaran perdagangan US$3.800–US$4.050 per ons, mengingat ketidakpastian kebijakan suku bunga The Fed dan lemahnya permintaan ritel di China,” tulis Melek dalam risetnya.
Sehari sebelumnya, Rabu (5/11/2025), harga emas dunia juga tercatat mengalami penurunan tipis.
Harga emas di pasar spot berada di level US$3.978,73 per ounce, melemah 0,02% atau turun US$0,84 dibandingkan posisi sebelumnya.













