KOMPARASI.ID – Bisakah gurita suatu hari menggantikan manusia sebagai penguasa Bumi? Pertanyaan yang terdengar fantastis ini justru muncul dari kajian ilmiah terbaru seorang peneliti Oxford, yang memaparkan kemungkinan mengejutkan tentang arah evolusi di masa depan.
Membayangkan Bumi tanpa manusia memang terasa ganjil. Meski baru hadir dalam waktu singkat dibanding sejarah panjang planet ini, manusia telah mengubah hutan, laut, hingga atmosfer, meninggalkan “jejak manusia” di hampir seluruh permukaan Bumi.
Namun sejarah kehidupan selalu menunjukkan satu hal, tidak ada spesies yang abadi. Pikiran mengenai masa depan tanpa manusia memang menakutkan, tetapi juga mengundang rasa ingin tahu besar, siapa yang mungkin menggantikan kita?
Dalam telaahnya, sang ilmuwan menelusuri perjalanan panjang kehidupan di Bumi dan menyajikan prediksi yang tidak terduga.
Salah satu gagasan utamanya adalah bahwa evolusi adalah perubahan bertahap pada makhluk hidup dari waktu ke waktu agar semakin mampu beradaptasi dengan lingkungannya.
Ia juga menjelaskan bahwa sebagian besar mutasi merugikan, tetapi sebagian kecil memberikan keunggulan untuk bertahan hidup atau bereproduksi. Mutasi bermanfaat inilah yang akan diwariskan dan menjadi lebih umum dalam generasi berikutnya.
Namun ia mengingatkan satu hal penting, Kepunahan adalah akhir dari semua spesies, termasuk manusia meskipun tentu kita berharap itu terjadi sangat lama dari sekarang.
Dari sinilah muncul pertanyaan lanjutan, jika manusia benar-benar lenyap suatu hari nanti, spesies apa yang paling mungkin mengisi posisi dominan yang kita tinggalkan?
Banyak ahli menganggap primata sebagai pewaris alami manusia. Tetapi menurutnya, tidak sesederhana itu. Primata sangat bergantung pada jaringan sosial yang rumit.
Primata bergantung pada jaringan sosial yang kuat, Mereka melakukan aktivitas seperti berburu, merawat kelompok, dan bertahan, yang semuanya penting untuk kelangsungan hidup. Ketergantungan ini dapat membuat mereka kesulitan beradaptasi dengan perubahan ekologis yang ekstrem.
Di titik inilah gurita muncul sebagai kandidat tak terduga. Ia menilai hewan ini memiliki kecerdasan luar biasa dan kemampuan adaptasi yang mengagumkan.
Kemampuan mereka memecahkan masalah kompleks, berkomunikasi menggunakan kilatan warna, dan memanipulasi objek menunjukkan bahwa dengan kondisi lingkungan yang tepat mereka dapat berevolusi menjadi spesies yang membangun peradaban.
Ia juga menambahkan, Struktur neural mereka yang maju, sistem saraf terdesentralisasi, dan kemampuan problem-solving yang mengagumkan membuat beberapa spesies gurita cocok untuk dunia yang tidak terduga.
Meski pemikiran ini masih berada di ranah spekulasi ilmiah, gagasan bahwa gurita makhluk lautan yang lembut, licin, dan misterius, suatu hari bisa menjadi pemimpin peradaban, membuka diskusi menarik tentang betapa luasnya kemungkinan evolusi di Bumi.














