KOMPARASI.ID – Teknologi yang semakin maju telah membuat aktivitas manusia menjadi lebih mudah. Perubahan ini juga mempengaruhi perilaku manusia seiring dengan perkembangan zaman, termasuk dalam hal berutang.
Pinjaman online kini sering dijadikan solusi untuk mewujudkan gaya hidup seperti nonton konser musik, berlibur, atau nongkrong di warung kopi.
Menurut data Fintech P2P Lending OJK, sebanyak 60% pinjaman disalurkan kepada individu berusia 19 – 34 tahun, yang termasuk dalam Generasi X dan Y. Ini menarik perhatian mengingat populasi Indonesia didominasi oleh Generasi X dan Y sebanyak 53,81%.
Mengelola uang dengan baik sangat penting untuk menghindari akumulasi utang yang berlebihan. Berikut adalah beberapa tips untuk mengelola keuangan Generasi Z agar bisa hidup bahagia tanpa utang:
Hindari FOMO (Fear of Missing Out)
Jangan terjebak dalam perasaan takut ketinggalan tren terbaru yang dipicu oleh media sosial atau tekanan dari lingkungan pertemanan. Contohnya, tidak ikut-ikutan berinvestasi dalam cryptocurrency jika tidak memahami tentang hal tersebut.
Prioritaskan belanja
Buatlah daftar prioritas keuangan, mengingat keinginan yang tak terbatas namun keterbatasan keuangan. Urutkan antara kebutuhan seperti transportasi dan makanan, dengan keinginan seperti liburan dan tiket konser.
Pilih investasi dengan bijak
Jika ingin berinvestasi, pastikan memiliki pengetahuan yang cukup tentang dunia investasi. Jika terbatas pengetahuan dan waktu, pertimbangkan reksa dana yang dikelola oleh profesional.
Sesuaikan dengan profil risiko
Bagi Generasi X dan Z yang cenderung berani mengambil risiko, reksa dana saham bisa menjadi pilihan utama. Pilih juga reksa dana pendapatan tetap sebagai diversifikasi.
Contoh kinerja reksa dana: Sebagai contoh, dalam satu bulan terakhir, reksa dana saham Manulife Dana Saham (MDS) Kelas A memberikan imbal hasil sebesar 2,47%, sedangkan reksa dana pendapatan tetap Manulife Obligasi Unggulan (MOU) memberikan imbal hasil sebesar 0,23%.
