KOMPARASI.ID – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Gorontalo menghadapi tantangan tersendiri dalam memutakhirkan data serta melakukan pencocokan dan penelitian (Coklit) pemilih di beberapa titik di Provinsi Gorontalo. (25/6/2024).
Anggota KPU Provinsi Gorontalo, Opan Hamsah, mengungkapkan, tantangan utama yang dihadapi KPU dalam pemutakhiran data adalah adanya beberapa daerah dengan medan sulit dan akses internet yang minim.
Hampir di setiap kabupaten ada kesulitan, misalnya di Kabupaten Bone Bolango, tepatnya di Kecamatan Pinogu. Kabupaten Gorontalo di wilayah Biluhu, serta di Kabupaten Boalemo di wilayah Saritani dan Tangga Barito.
Opan melanjutkan, Masalah utama adalah kondisi medan yang parah. Jika beberapa titik tersebut terguyur hujan, akan menyulitkan Panitia Pemutakhiran Data Pemilih (Pantarlih) dalam menjalankan tugasnya karena banjir dan sulit ditempuh.
Selain itu, minimnya akses internet juga menjadi kendala dalam melakukan pendataan karena pendataan kali ini berbasis internet melalui aplikasi e-coklit.
Bagi Pantarlih yang bertugas di wilayah tanpa akses internet, pengambilan data dilakukan secara manual dan kemudian dimasukkan ke dalam aplikasi e-coklit saat jaringan internet tersedia.
Kata Opan, Berbeda dengan di kabupaten, di wilayah perkotaan, padatnya penduduk serta tingginya mobilitas warga juga menambah kesulitan dalam melakukan coklit.
Opan memastikan bahwa para Pantarlih yang melakukan pendataan dan coklit dalam jangka waktu sebulan ini harus terus memerhatikan elemen kependudukan, seperti KTP dan KK warga Gorontalo.
Ia yakin bahwa dengan sumber daya yang ada, mulai dari KPU, PPK, hingga PPS, proses ini bisa berjalan dengan baik.
“Saya harap para Pantarlih saat melakukan coklit terus berkoordinasi dengan Pemerintah Desa serta tokoh-tokoh masyarakat, dan melakukan coklit sesuai regulasi dan prosedur yang ada,” pungkas Opan Hamsah.
Penulis : Reynaldi Editor : Risman