KOMPARASI.ID – Debat perdana Bupati dan Wakil Bupati Bone Bolango yang diselenggarakan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Bone Bolango pada Minggu (27/10/2024) di Gedung Grand Sumberia mengalami kendala teknis.
Siaran langsung debat tersebut, khususnya dalam koneksi streaming, mengalami gangguan yang menyebabkan masyarakat tidak dapat menyaksikan debat secara penuh di kanal KPU dan Mimoza TV.
Ketua KPU Kabupaten Bone Bolango, Sutenty Lamuhu, menyatakan bahwa masalah jaringan menjadi catatan penting untuk evaluasi guna memastikan kelancaran siaran pada debat berikutnya.
Merespons keluhan masyarakat, pihak Mimoza TV menggelar konferensi pers pada Senin, (28/10), pukul 15.30 WITA, di kantor Mimoza TV.
Direktur Mimoza TV, Hadi Sutrisno Daud, menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat atas gangguan teknis yang terjadi, serta menegaskan bahwa KPU dan Bawaslu telah menjalankan tugasnya dengan baik, dan kendala yang terjadi sepenuhnya berasal dari pihaknya.
“Kami meminta maaf atas kesalahan ini. Tidak ada unsur kesengajaan atau sabotase; masalah yang terjadi murni kendala teknis dari kami,” ujar Hadi, mengklarifikasi rumor terkait sabotase yang sempat beredar di masyarakat.
Hadi menjelaskan bahwa persiapan siaran sudah dilakukan dengan matang, termasuk desain grafis, pemasangan iklan untuk KPU, dan pengaturan peralatan yang berkualitas tinggi.
Namun, masalah muncul karena penggunaan elemen grafis yang kompleks dalam perangkat lunak VMix, yang menyebabkan aplikasi mengalami hang.
Menurut Hadi, kendala bukan berasal dari jaringan, karena Mimoza TV telah menyiapkan jaringan fiber optik yang langsung terhubung ke Grand Sumberia untuk memastikan kelancaran sinyal.
Gangguan teknis terjadi pada software, yang ternyata tidak cukup stabil untuk menangani beban grafis yang tinggi.
Sebagai langkah evaluasi, Hadi menegaskan pentingnya memiliki perangkat cadangan yang berbasis hardware untuk mengantisipasi gangguan pada perangkat lunak di masa mendatang, khususnya dalam acara besar seperti debat kandidat yang menjadi sorotan masyarakat.
“Kedepannya, kami akan menyiapkan cadangan dengan alat berbasis hardware untuk menjamin kelancaran siaran. Ini pelajaran bagi kami untuk tidak terlalu bergantung pada software,” tutup Hadi.
Meskipun terdapat gangguan, Hadi menyebut antusiasme masyarakat tetap tinggi, dengan lebih dari 10 ribu penonton yang menyaksikan siaran ulang di YouTube Mimoza TV.
Ia berharap pengalaman ini dapat menjadi acuan untuk meningkatkan kualitas penyiaran di acara penting selanjutnya.