KOMPARASI.ID – Pelataran Kampus Universitas Ichsan Gorontalo mendadak semarak dengan warna dan kreativitas melalui Pameran Mopobibi Volume III.
Ajang tahunan yang berlangsung pada 19-21 Desember 2024 ini menjadi panggung bagi mahasiswa Desain Komunikasi Visual (DKV) untuk memamerkan hasil karya mereka yang memukau.
Sejak pertama kali diadakan pada tahun 2022, Mopobibi telah menjadi wadah bagi mahasiswa untuk menampilkan karya-karya orisinal, mulai dari tugas akhir hingga proyek besar dari berbagai mata kuliah.
Dekan Fakultas Ilmu Komputer, Irfan Abraham Salihi, M.Kom., menyebutkan bahwa pameran ini menampilkan hasil karya terbaik yang memadukan estetika dan relevansi dengan isu-isu yang dihadapi para mahasiswa.
“Kegiatan ini merupakan pertunjukan karya dari para mahasiswa DKV. Bentuk kreativitas yang divisualisasikan adalah karya terbaik mereka, beberapa di antaranya bahkan mengangkat kearifan lokal Gorontalo,” ungkap Irfan.

Salah satu daya tarik pameran ini adalah desain penari tradisional yang mengenakan pakaian adat Gorontalo.
Karya tersebut dinilai berhasil merepresentasikan keindahan budaya lokal melalui visual yang memikat.
Tidak hanya itu, seni instalasi yang terbuat dari kulit jagung menyerupai wajah pahlawan nasional, Nani Wartabone, juga menjadi pusat perhatian.
Icha (27), seorang pengunjung, mengungkapkan kekagumannya terhadap pameran ini.
“Senang bisa menyaksikan langsung karya-karya ini. Melihat hasil akhirnya, saya yakin proses pembuatannya sangat rumit,” ujarnya sambil mengamati salah satu karya yang dipajang.

Ketua Himpunan Mahasiswa DKV (HMDKV), Agustya Randa Gobel, menjelaskan bahwa tema ‘Visual and Revolution’ yang diusung tahun ini mengajak seniman muda untuk terus berinovasi dan relevan di tengah perubahan zaman.
“Setiap tahun, setiap masa, media, style, dan lainnya akan terus berubah. Oleh karena itu, para seniman harus mampu beradaptasi dengan perubahan tersebut,” tegasnya.
Pameran Mopobibi Volume III menampilkan berbagai jenis karya seni, mulai dari lukisan, vektor digital dan manual, fotografi, videografi, hingga seni instalasi.
Setiap karya menunjukkan upaya keras dan kreativitas para mahasiswa yang mampu memadukan keindahan estetis dengan pesan mendalam.
Selain menjadi ajang unjuk kreativitas mahasiswa, Mopobibi juga menawarkan pengalaman bagi masyarakat untuk mengapresiasi seni anak muda.
“Pameran ini bukan hanya tentang seni, tetapi juga tentang bagaimana generasi muda dapat berkomunikasi melalui visual yang memiliki pesan kuat,” tutup Irfan.
Antusiasme yang terus meningkat dari tahun ke tahun, Pameran Mopobibi tidak hanya memperkuat posisi mahasiswa DKV Universitas Ichsan Gorontalo sebagai kreator muda berbakat, tetapi juga memperkaya wawasan seni masyarakat Gorontalo.