KOMPARASI.ID – Biliar selama ini sering kali dipandang sebagai sekadar hiburan belaka. Padahal, olahraga ini menuntut keterampilan, strategi, fokus tinggi, dan ketekunan.
Lebih dari itu, biliar telah diakui sebagai cabang olahraga resmi di berbagai ajang bergengsi, seperti Pekan Olahraga Nasional (PON), SEA Games, hingga Asian Games.
Namun, stigma negatif dan kurangnya pemahaman masyarakat membuat olahraga ini belum mendapatkan tempat yang layak.
Rahmat Losong, pengelola 23 Pool, pusat biliar terkenal di Gorontalo, adalah salah satu sosok yang berupaya mengubah persepsi tersebut.
Sejak mendirikan usahanya pada 2013, ia tidak hanya menjadikan biliar sebagai ruang hiburan, tetapi juga sebagai tempat mencetak atlet berbakat.
Salah satu jebolan 23 Pool adalah Leo Puluhulawa, atlet yang berhasil meraih medali perak di PON Aceh-Sumatera Utara 2024.
“Kita sering melihat biliar hanya dari sisi negatif. Padahal, olahraga ini punya potensi besar untuk melahirkan prestasi. Atlet kami bahkan berhasil membawa nama Gorontalo ke tingkat nasional,” ujar Rahmat saat ditemui di 23 Pool.
Untuk mengembangkan biliar sebagai olahraga profesional, Rahmat bekerja sama dengan Persatuan Olahraga Biliar Seluruh Indonesia (POBSI) Gorontalo.
Bersama organisasi tersebut, ia rutin menggelar seleksi di tingkat kabupaten dan kota guna menjaring bibit-bibit potensial yang akan mewakili Gorontalo di kompetisi resmi.
Menurut Rahmat, pembinaan berkelanjutan menjadi kunci untuk mencetak atlet yang mampu bersaing di tingkat nasional maupun internasional.

Namun, ia menekankan bahwa upaya ini perlu didukung dengan lingkungan yang sehat dan positif.
Rahmat menyadari bahwa stigma negatif kerap melekat pada olahraga biliar. Untuk itu, ia memastikan bahwa 23 Pool bebas dari hal-hal seperti minuman keras, narkoba, dan perjudian.
Langkah ini ia ambil untuk mengubah pandangan masyarakat terhadap biliar.
“Kami selalu menjaga lingkungan yang positif di sini. Tidak ada tempat untuk minuman keras, narkoba, atau perjudian. Ini penting untuk membangun citra biliar sebagai olahraga sehat dan ramah untuk semua kalangan,” tegasnya.
Selain dari masyarakat, Rahmat berharap pemerintah memberikan perhatian lebih serius terhadap biliar.
Dukungan pemerintah, katanya, dapat membuka peluang lebih luas bagi biliar untuk berkembang sebagai cabang olahraga prestasi.
“Kami berharap pemerintah tidak lagi memandang biliar sekadar sebagai hiburan. Dukungan ini sangat penting untuk menciptakan lebih banyak atlet yang mampu mengharumkan nama daerah,” pungkasnya.
Melalui usaha Rahmat dan dukungan berbagai pihak, biliar diharapkan dapat menempati posisi yang lebih terhormat sebagai olahraga bergengsi.
” Lebih jauh lagi, biliar bisa menjadi ajang pembuktian bagi anak-anak muda Gorontalo untuk berprestasi di kancah nasional maupun internasional.”tandasnya.














