KOMPARASI.ID – Suci Priyanti Kartika Chanda Sari, seorang aktivis perempuan asal Provinsi Gorontalo, menyerukan kepada Wakil Ketua DPR RI dari Dapil Provinsi Gorontalo, Rahmat Gobel, untuk segera meminta maaf kepada masyarakat Provinsi Gorontalo, khususnya warga Kabupaten Pohuwato.
“Saya ingin menegaskan bahwa saya sangat menghormati Pak RG dan mengakui kontribusinya yang luar biasa di daerah ini,” ungkap Suci mahasiswa pasca sarjana trisakti .
Namun, Suci Priyanti menganggap bahwa seorang Rahmat Gobel yang dianugerahi gelar adat Gorontalo, “Ta’uwa Lohunggiya,” seharusnya tidak mengeluarkan pernyataan yang tidak pantas dan kontroversial yang membuat banyak orang di Gorontalo merasa terkejut dan kecewa.
“Hari ini, saya ingin menegaskan ketidak setujuan saya terhadap tindakan beliau tanpa adanya syarat. Saya mencoba melihat hal ini dengan sudut pandang yang objektif. Seorang wakil rakyat seharusnya tidak boleh mengeluarkan pernyataan seperti ‘you pilih saya enggak’ ketika masyarakat menyampaikan aspirasinya,”tuturnya
Mahasiswa Pascasarjana di Universitas Trisakti itu menjelaskan, terlepas dari latar belakang masalah dan siapa yang menyampaikannya. Apalagi, beliau adalah pemegang gelar kehormatan adat Gorontalo ‘Ta’uwa Lo Hunggiya,’ yang berarti pemimpin yang ramah, bijaksana, dan penuh kekeluargaan. Tentu saja, tindakan tersebut tidak sesuai dengan standar yang seharusnya dipegang oleh seorang legislator nasional.
Lebih lanjut, Suci Priyanti mengatakan, ini bukan hanya masalah apakah kita menyukai atau tidak menyukai seseorang, tetapi ini berkaitan dengan nurani. Bagi siapapun yang mendengar pernyataan tersebut, termasuk dirinya sendiri, pasti akan merasa marah dan kecewa.
Terlebih lagi, perempuan asal Gorontalo itu, menilai tindakan tersebut tidak sesuai dengan nilai-nilai perjuangan yang selama ini ditekankan.
“Jika Pak RG, merasa telah melakukan kesalahan hari ini, saya sangat berharap ia bisa meminta maaf kepada masyarakat yang merasa terluka oleh pernyataan Anda,” tambahnya. (4/10/2023)
Suci Priyanti menekankan bahwa saat ini, masyarakat Gorontalo menerima bukan hanya ketulusan dan kebijaksanaan “Ta’uwa Lo Hunggiya,” tetapi juga harapan untuk melihat penuturan RG dan timnya yang tidak sejalan dengan gelar tersebut, sebab pernyataan itu hanya memperdalam rasa kekecewaan.
“Tolong, ini bukan sekadar masalah biasa! Ini adalah soal etika, integritas, dan tanggung jawab normatif seorang legislator (WAKIL KETUA DPR RI dari Gorontalo),” tegasnya.
Terakhir, Suci Priyanti juga menyebutkan pesan-pesan penting dari para leluhur yang menjadi prasyarat bagi pemimpin yang akan menerima gelar adat. Menurut tradisi Gorontalo, seorang pemimpin negara harus menjauhkan diri dari kata-kata yang tidak terpuji. Semoga pesan ini dapat dipahami oleh Pak Rahmat Gobel.
“To bandla muliya, ito ma lo tahuliya, to lipu duluwo botiya, leule elehiyo, bolo ilo ilo lo’iya, lo’iya u dila opiyo, to daata u manusia,” kata Suci Priyanti.
“Dengan penuh hormat, mari kita patuhi janji yang telah kita buat, menjaga martabat negeri kita, dan menghindari perkataan yang tidak pantas di depan banyak orang,” pungkasnya, sembari berharap Pak Rahmat Gobel dapat merenungkan pesannya dengan baik.
Sebelumnya, Beberapa aktivis dari Front Pemuda Mahasiswa Gorontalo (FPMG) datang untuk meminta penjelasan mengenai penundaan RDP dengan Komisi VII DPR RI terkait isu pertambangan di Kabupaten Pohuwato.
Dalam video yang beredar di berbagai grup WhatsApp, berdurasi 58 detik tersebut. terlihat Beberapa aktivis dari Front Pemuda Mahasiswa Gorontalo mencoba menyampaikan kekecewaannya kepada Rachmat Gobel mengenai penundaan RDP tersebut.
Sayangnya, pernyataan Rachmat Gobel yang berulang kali menyatakan, “Tapi you (kamu) tidak memilih saya kan?” dalam video tersebut dinilai tidak pantas.
FPMG, yang dipimpin oleh Rahmat Himran, merasa bahwa hal ini bukan masalah pemilihan, melainkan perwakilan mereka di DPR RI. “Jangan begitu. Bapak adalah perwakilan kami di DPR RI, ini bukan soal kami memilih bapak atau tidak,” ungkap Rahmat Himran dalam video berdurasi 58 detik tersebut.
**Cek berita dan artikel terbaru Komparasi.id dengan mengikuti WhatsApp Channel