KOMPARASI.ID – Dalam upaya meningkatkan kesadaran akan pentingnya pelestarian lingkungan, lomba menggambar bertema “Lestari Lingkunganku, Indah Danauku” sukses digelar di Pentadio Resort. (23/6)
Acara ini menarik puluhan peserta dari berbagai kalangan, yang dengan antusias menyalurkan kreativitas mereka melalui karya seni.
Lomba ini bukan hanya ajang unjuk bakat, tetapi juga sarana edukasi untuk menumbuhkan kecintaan terhadap lingkungan dan Danau Limboto.
Bupati Gorontalo, Prof. Nelson Pomalingo, menyampaikan, lomba menggambar ini merupakan bagian dari Festival Danau Limboto, yang diselenggarakan oleh Forum Daerah Aliran Sungai (DAS).
“Kegiatan ini luar biasa. Kami berharap FPDL ini tidak hanya sekadar menikmati danaunya, tetapi juga bagaimana menciptakan daya tarik yang berkelanjutan,” ujarnya.

Forum DAS mengadakan lomba ini dengan tujuan mendidik anak-anak untuk mencintai dan melestarikan Danau Limboto.
Bupati Gorontalo juga mengajak masyarakat untuk berkunjung ke FPDL dan menyaksikan lomba ini, yang diharapkan dapat menumbuhkan kesadaran dan kecintaan terhadap lingkungan sejak dini.
Ketua Forum DAS, Wawan Tolinggi, menjelaskan, lomba menggambar ini adalah bagian dari edukasi lingkungan kepada anak-anak usia dini.
Kegiatan ini mendapat dukungan dari berbagai pihak, termasuk BPDAS Provinsi Gorontalo, BPDAS Bonebolango, BWS Gorontalo, serta beberapa perguruan tinggi.
“Dengan total peserta 63 orang, lomba ini diikuti oleh 57 peserta yang terdiri dari siswa-siswi sekolah dasar di Kabupaten dan Kota Gorontalo. Kami berharap mereka dapat menjadi agen perubahan di masa depan,” kata Wawan.

Melalui goresan pena mereka, panitia akan melihat bagaimana pandangan anak-anak tentang Danau Limboto dan lingkungan sekitarnya.
Panitia akan menilai karya berdasarkan beberapa kategori, termasuk sejauh mana anak-anak memahami Danau Limboto dan Daerah Aliran Sungai.
Total hadiah yang diperebutkan adalah Rp 10 juta, yang akan dibagi dalam beberapa kategori.
Para peserta juga akan mendapatkan tanaman seperti alpukat, dengan harapan dapat memberikan manfaat dan menambah kecintaan mereka terhadap lingkungan.
Lomba ini dibagi menjadi dua kelompok, yaitu kelompok manggabai untuk peserta kelas 4-6 SD dan kelompok payangga untuk peserta kelas 1-3 SD.
Dengan antusiasme tinggi dari para peserta, acara ini menjadi bukti bahwa kesadaran lingkungan bisa ditanamkan sejak dini melalui kreativitas dan edukasi.














