KOMPARASI.ID – Menjelang Pilkada 2024, KPU Provinsi Gorontalo intensif melakukan pembersihan data pemilih ganda. Bertempat di Aston Hotel (28/7/2024)
Proses ini bertujuan untuk memastikan keabsahan data pemilih dan mencegah kegandaan, sehingga setiap pemilih memiliki hak pilih yang sah dan terverifikasi.
Anggota KPU Provinsi Gorontalo, Sophian Rahmola, menjelaskan bahwa strategi yang diambil meliputi validasi data melalui KTP Elektronik dan koordinasi antar wilayah.
Menurut Sophian, data pemilih ganda muncul ketika seseorang terdaftar di TPS di salah satu kabupaten, namun tidak ditemui oleh pantarlih saat coklit, dan kemudian terdaftar sebagai pemilih baru di kabupaten lain.
“Kami mengidentifikasi sekitar 1.300 data pemilih ganda yang perlu dibersihkan. Proses ini melibatkan pembuktian KTP Elektronik di kabupaten yang mempertahankan data pemilih tersebut. Data di kabupaten sebelumnya akan dihapus jika ada bukti otentik dan data terbaru,” jelas Sophian.
Pembersihan data pemilih ganda akan dilakukan dari tanggal 28 hingga 29 Juli, dengan target selesai sebelum penetapan Daftar Pemilih Sementara (DPS) pada 3-7 Agustus 2024.

Secara Nasional, KPU akan membersihkan data ganda pada 9-11 Agustus, khususnya untuk pemilih yang terdaftar di dua wilayah berbeda.
Sophian menekankan bahwa data pemilih ganda terbanyak ditemukan di Kabupaten Gorontalo dan Kota Gorontalo.
Pembersihan data ini dilakukan secara bertahap mulai dari tingkat desa, kecamatan, hingga kabupaten, dengan puncaknya pada penetapan DPS yang akan diumumkan pada 18-27 Agustus 2024.
“Kami targetkan tidak ada lagi data ganda atau invalid pada 19 Agustus 2024. Setelah DPS ditetapkan, data pemilih akan dikunci dan tidak akan diubah lagi hingga penetapan daftar pemilih tetap,” tambahnya.
Selain itu, KPU Provinsi Gorontalo terus berkoordinasi dengan KPU RI untuk mendeteksi dan merilis data pemilih ganda antar provinsi. Saat ini, pembersihan difokuskan pada data antar kabupaten dan kota.
Dirinya berharap melalui langkah-langkah ini, proses Pilkada 2024 dapat berjalan lebih transparan dan akurat tanpa adanya pemilih ganda atau data yang tidak valid.