Bisnis  

Evolusi Pembayaran Digital di Tiongkok dan Tantangan bagi Wisatawan

Avatar
Keterangan : Kode QR untuk layanan pembayaran digital Alipay di sebuah kios pasar di Beijing. (Foto Bloomberg. Getty Images)
Keterangan : Kode QR untuk layanan pembayaran digital Alipay di sebuah kios pasar di Beijing. (Foto Bloomberg. Getty Images)

KOMPARASI.ID Tiongkok telah mengalami transformasi besar dalam sistem pembayaran selama dua dekade terakhir.  Dari yang awalnya didominasi oleh uang tunai, kini hampir seluruh transaksi di negara tersebut menggunakan metode pembayaran digital.

Liu Yau-li, pemandu wisata yang telah mengantar wisatawan selama 18 tahun, menyaksikan langsung perubahan ini. Kini, wisatawan harus menyesuaikan diri dengan sistem baru ini jika ingin menikmati perjalanan yang lancar di Tiongkok.

Dua aplikasi pembayaran utama di Tiongkok, yaitu Alipay dan WeChat Pay, menjadi alat transaksi yang sangat umum.

Aplikasi tersebut diluncurkan masing-masing pada 2004 dan 2013, dan saat ini telah terintegrasi dengan hampir semua jenis transaksi.

Mulai dari belanja ritel, pemesanan transportasi, hingga transfer uang antara pengguna, semuanya bisa dilakukan dengan mudah menggunakan aplikasi ini. Namun, bagi wisatawan asing, akses terhadap sistem ini tidak selalu mudah.

Salah satu tantangan utama yang dihadapi wisatawan adalah persyaratan teknis untuk menggunakan aplikasi tersebut.

Biasanya, pengguna membutuhkan rekening bank lokal atau harus menyediakan identifikasi yang rumit untuk terhubung ke rekening luar negeri.

Hal ini menyulitkan wisatawan asing yang tidak memiliki akses ke sistem perbankan Tiongkok. Meski begitu, pembayaran digital tetap menjadi metode yang paling nyaman bagi mereka yang bisa mengaksesnya.

Selain itu, Alipay dan WeChat Pay juga menawarkan teknologi yang lebih canggih dibandingkan sistem pembayaran digital di negara lain.

Dengan fitur seperti pengenalan wajah, sidik jari, dan suara, aplikasi ini membuat transaksi menjadi lebih aman dan cepat.

Namun, wisatawan yang belum terbiasa dengan teknologi ini seringkali merasa terintimidasi. Kompleksitas sistem ini menjadi penghalang bagi sebagian besar turis asing.

Penggunaan kode QR untuk memfasilitasi transaksi juga telah menjadi pemandangan umum di seluruh Tiongkok.

Dari pusat perbelanjaan hingga pedagang kaki lima, hampir semua tempat menerima pembayaran digital dengan cara ini.

Bahkan, di jalan-jalan kota, orang-orang yang meminta sumbangan pun menggunakan kode QR untuk menerima uang. Ini mencerminkan bagaimana pembayaran digital telah merambah seluruh lapisan masyarakat di Tiongkok.

Meskipun banyak keuntungan yang ditawarkan, masih ada tantangan bagi wisatawan yang ingin bertransaksi di Tiongkok.

Jika tidak memiliki akses ke sistem perbankan lokal, wisatawan seringkali terjebak dalam situasi yang tidak menguntungkan.

Profesor Sun Baohong menekankan bahwa meskipun aplikasi ini menawarkan berbagai fitur canggih, namun tetap sulit diakses oleh pengunjung asing yang tidak memenuhi syarat. Ini menunjukkan adanya celah dalam inklusivitas sistem tersebut.

Namun, meskipun sistem ini tampak kompleks, wisatawan yang ingin mendapatkan pengalaman terbaik di Tiongkok tetap dianjurkan untuk mengunduh aplikasi pembayaran ini. Dengan harapan, aplikasi ini dapat memudahkan mereka selama perjalanan.

Transformasi digital di Tiongkok mungkin masih menyisakan tantangan, namun sistem pembayaran digitalnya jelas telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari.


**Cek berita dan artikel terbaru Komparasi.id dengan mengikuti WhatsApp Channel

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *