KOMPARASI.ID – Anggota DPRD Provinsi Gorontalo, Hamzah Muslimin, kembali turun langsung ke masyarakat dalam agenda reses masa sidang DPRD Provinsi Gorontalo, Senin (27/10/2025).
Kali ini, ia menyapa warga Kelurahan Bulotadaa Timur, Kecamatan Sipatana, Kota Gorontalo.
Kegiatan yang berlangsung sederhana namun hangat itu turut dihadiri perwakilan Dinas Sosial (Dinsos) dan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Gorontalo.
Puluhan warga tampak antusias menyampaikan berbagai aspirasi, mulai dari dukungan untuk pelaku UMKM, penyediaan tempat jualan yang layak, hingga perbaikan saluran drainase dan jalan lingkungan.
Namun perhatian warga tertuju pada pembahasan mengenai inisiatif sosial Tanggungan Duka, program pribadi Hamzah Muslimin yang telah berjalan selama tujuh tahun terakhir.
Program ini lahir dari kesadaran pribadi untuk meringankan beban masyarakat saat mengalami kedukaan.
Melalui Tanggungan Duka, Hamzah menanggung seluruh kebutuhan dasar warga yang berduka, mulai dari tenda, kursi, listrik, jasa pemasangan, hingga mobilisasi perlengkapan, termasuk kegiatan tahlilan (tajiah).
“Inisiatif ini saya jalankan untuk kepentingan orang banyak. Saya tidak ingin masyarakat terbebani saat berada dalam keadaan berduka,” ujar Hamzah di hadapan warga.
Ia menjelaskan, gagasan tersebut berawal dari keprihatinan terhadap warga yang sering kali harus menyewa perlengkapan duka dengan biaya cukup besar.
Kini, berkat pengelolaan yang tertata dan dukungan masyarakat, Tanggungan Duka telah menjadi bagian dari solidaritas sosial di wilayah tersebut.
Selain membahas komitmen sosialnya, Hamzah juga menampung berbagai usulan ekonomi lokal.
Beberapa pelaku UMKM mengharapkan adanya bantuan modal, pembinaan usaha, serta ruang promosi agar produk lokal Bulotadaa Timur dapat dikenal lebih luas.
Menanggapi hal itu, perwakilan Disperindag Provinsi Gorontalo menyatakan siap menindaklanjuti aspirasi tersebut melalui program pendampingan dan fasilitasi promosi produk lokal.
Sementara itu, Dinsos mencatat sejumlah masukan terkait Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) agar penyaluran bantuan sosial lebih tepat sasaran.
Hamzah menegaskan, seluruh aspirasi yang disampaikan masyarakat akan menjadi bahan penting dalam penyusunan kebijakan dan koordinasi lintas OPD.
Menurutnya, esensi reses bukan sekadar kegiatan formal, tetapi jembatan antara suara rakyat dan pemerintah.
Kegiatan reses di Bulotadaa Timur ditutup dengan diskusi santai penuh kekeluargaan.
Warga menyampaikan apresiasi atas komitmen sosial Hamzah yang dinilai konsisten hadir di tengah masyarakat, bukan hanya saat masa reses.













