Meyke Camaru Minta Pemerintah dan Dunia Usaha Bersatu Ciptakan Ekosistem Ekonomi Berkelanjutan

KOMPARASI.ID – Anggota DPRD Provinsi Gorontalo, Meyke Camaru, kembali menyerap aspirasi masyarakat dalam agenda reses masa sidang pertama yang digelar di Kelurahan Tamalate, Kota Gorontalo, Selasa (28/10/2025).

Kegiatan tersebut dihadiri oleh perwakilan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag), Dinas Ketahanan Pangan, Dinas Pekerjaan Umum (PU), serta unsur kelurahan setempat.

Dalam dialog bersama warga, sejumlah persoalan krusial mengemuka. Di antaranya tanggul Sungai Bone yang jebol, kebutuhan rumah layak huni, jalan lingkungan yang rusak, serta pemberdayaan UMKM lokal.

Namun, isu yang paling mendapat perhatian adalah ketersediaan lapangan kerja dan pemberdayaan generasi muda, yang dinilai menjadi kunci dalam memperkuat pertumbuhan ekonomi masyarakat Tamalate.

Baca Juga :  HB Jassin dan Usulan Kepahlawanan yang Lahir dari Dua Daerah

Meyke Camaru menegaskan pentingnya kolaborasi lintas dinas dalam membuka peluang kerja yang lebih luas, terutama bagi kalangan muda yang produktif.

Ia menilai tantangan utama bukan hanya minimnya lapangan kerja, tetapi juga kurangnya informasi dan sosialisasi program pelatihan yang sudah tersedia.

“Tentunya kami terus lakukan koordinasi dengan Dinas Ketenagakerjaan, mengingat di Gorontalo kita sudah punya Balai Latihan Kerja (BLK). Mungkin hanya kurang tersosialisasikan dan terekspos secara luas kepada seluruh masyarakat,” ungkap Meyke.

Menurutnya, keberadaan Balai Latihan Kerja (BLK) perlu dimaksimalkan sebagai wadah pembentukan keterampilan baru bagi anak muda agar mampu bersaing di dunia kerja maupun berwirausaha secara mandiri.

Baca Juga :  Rakhmatiyah Deu di Forum MPP Kuatkan Sinergi Srikandi untuk Indonesia Berdaulat

Ia juga menyoroti pentingnya sinergi antara pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat dalam menciptakan ekosistem ekonomi yang berkelanjutan.

Selain membahas soal ketenagakerjaan, Meyke turut menampung aspirasi warga mengenai infrastruktur jalan berlubang, kebutuhan rumah layak huni, serta penguatan sektor UMKM.

Semua masukan tersebut akan dikoordinasikan dengan dinas teknis untuk ditindaklanjuti melalui program pembangunan daerah.

Bagi Meyke, esensi reses bukan sekadar menyampaikan laporan kerja, melainkan sarana mendengarkan langsung aspirasi masyarakat dan menjembatani harapan mereka dengan kebijakan pemerintah provinsi.

Ia berharap hasil pertemuan ini dapat menjadi langkah konkret dalam memperkuat daya saing ekonomi lokal sekaligus membuka ruang aktualisasi bagi generasi muda Gorontalo.

l

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *