Cerita Inspiratif Mahasiswa Berprestasi di Ruangguru Clash of Champion

Keterangan foto: Tangkapan layar Xaviera, Shakira, Sandy saat dipodcast CURHAT Bang Denny Sumargo.

KOMPARASI.ID – Ruangguru Clash of Champion kini menjadi sorotan publik. Bagaimana tidak, Game show COC ini menampilkan Mahasiswa Indonesia berprestasi dari berbagai kampus di dalam dan luar negeri.

Tiga Mahasiswa Indonesia yang menjadi sorotan publik yakni Sandy dari National University of Singapore (NUS), Xaviera dari Korea Advanced Institute of Science and Technology (KAIST), dan Shakira dari Universitas Indonesia (UI), diundang dalam podcast CURHAT bang Denny Sumargo.

Dalam podcast tersebut, Shakira, Sandy, dan Xaviera menceritakan hal inspiratif dibalik kecerdasan mereka.

Peran orang tua dalam keberhasilan Sandy, Shakira, dan Xaviera sangatlah terlihat. Orang tua mereka memberikan dukungan dan fasilitas pendidikan sejak kecil.

Baca Juga :  Suci Priyanti Dilantik Sebagai Ketua Eksternal IKA PKPA Peradi IBLAM Jakbar, Diskusi Penuh Warna dengan Ketua MK RI

Pengalaman beasiswa yang didapatkan dari ketiga peserta, menjadi batu loncatan mereka untuk masuk ke Universitas terbaik didalam dan luar negeri.

Xaviera sejak umur 15 tahun sudah merantau ke korea dengan mendapatkan beasiswa penuh. Tentunya bukan hal yang mudah baginya untuk beradaptasi di negeri gingseng tersebut.

Meski sempat tertekan untuk berteman, namun di tahun kedua Xaviera membuktikan bahwa ia adalah siswa yang memiliki prestasi.

Sama halnya dengan Sandy. Ia ingin sekali menjadi tim nasional olimpiade matematika Indonesia yang diseleksi hanya untuk 6 orang dari seluruh Indonesia untuk merepresentasikan di kancah Internasional, yaitu International Mathematical Olympiad (IMO). Namun, ia harus beberapa kali gagal lolos hingga akhirnya berhasil mewakili Indonesia di IMO, Norwegia, dan membawa piala perunggu.

Baca Juga :  10 Universitas Terbaik di Indonesia Versi QS World University Rankings tahun 2024

Shakira yang sedang kuliah kedokteran juga ingin menantang dirinya dan merasakan suasana olimpiade kembali, serta dukungan orang tua yang membuatnya terus termotivasi.

Motivasi, pantang menyerah, serta dukungan dari orangtualah yang membuat mereka terus termotivasi untuk terus belajar.

Bagi mereka, pendidikan tak hanya belajar, tapi juga dari perilaku, cara menghadapi masalah. Xaviera ingin saat orang-orang menonton CoC, mereka juga bisa berpikiran sama bahwa pendidikan bisa mengubah hidup.

“Pendidikan itu bisa change your life, like how change my life. Percayalah pada diri sendiri, kalau gagal malah bagus, cari tahu salahnya, lalu lanjut lagi”. Tutup Xaviera.(*)

l

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *