KOMPARASI.ID, Gorontalo – Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Provinsi Gorontalo akan meluncurkan Desk Pilkada bertepatan dengan peringatan Hari Santri Nasional pada (22/10/2024).
Langkah ini diambil sebagai bagian dari komitmen warga Nahdliyin dalam memperkuat demokrasi di Gorontalo.
Ketua PWNU Provinsi Gorontalo, Ibrahim T. Sore, menjelaskan pembentukan Desk Pilkada NU Gorontalo bertujuan untuk memastikan keterlibatan aktif masyarakat dalam proses demokrasi, khususnya dalam Pilkada 2024.
Baca Juga : 11 Tahun Janji Plasma Tak Kunjung Terealisasi, Petani Sawit Pulubala Terlunta-lunta
“Desk Pilkada NU Gorontalo adalah upaya untuk memperkuat jaringan demokrasi dan mendorong partisipasi masyarakat sebagai pemilih yang berkualitas,” ujarnya.
Lebih lanjut, Ibrahim menekankan pentingnya pengawasan partisipatif yang dilakukan oleh warga Nahdliyin dalam menjaga transparansi dan akuntabilitas jalannya Pilkada.
Desk ini diharapkan mampu membangun kesadaran politik warga NU dan masyarakat luas.
Katib PWNU Gorontalo, KH. Abdullah Aniq Nawawi, menambahkan Desk Pilkada ini juga akan menyelenggarakan Halaqah Kebijakan Publik Gorontalo.
Halaqah ini bertujuan merumuskan rekomendasi strategis PWNU terkait isu-isu daerah, mulai dari kesejahteraan, pengembangan sumber daya manusia, hingga pengelolaan sumber daya alam dan kebudayaan.
Baca Juga : DPD IMM Gorontalo Tantang Cagub-Cawagub Uji Gagasan di Depan Publik
“Halaqah ini akan menghadirkan ulama dan tokoh NU dari seluruh Gorontalo. Rekomendasi yang dihasilkan akan didialogkan dengan para calon kepala daerah dan wakil kepala daerah,” ungkap KH. Abdullah Aniq Nawawi.
Selain Halaqah, PWNU Gorontalo juga akan meluncurkan Fiqih Pilkada.
Fiqih ini merupakan panduan teologis terkait berbagai isu Pilkada, termasuk netralitas ASN, kriteria pemimpin menurut pandangan agama, serta pentingnya menjaga stabilitas politik selama masa Pilkada.
Peringatan Hari Santri Nasional 2024 di Provinsi Gorontalo rencananya akan dipusatkan di Rumah Dinas Gubernur Provinsi Gorontalo.
