Mahasiswa Komunikasi Unisan Gorontalo Curi Perhatian Dewan Juri dan Raih Juara di Lomba Stand-Up Komedi 

KOMPARASI.ID, Gorontalo – Mahasiswa Universitas Ichsan Gorontalo, Syahrul A Sanau meraih prestasi gemilang setelah menjadi juara pertama dalam lomba stand-up komedi Harkordia. (21/11/2023)

Lomba yang digelar di tingkat Universitas se Gorontalo. mahasiswa Ilmu Komunikasi semester 7 dari Universitas Ichsan Gorontalo itu tampil memukau dengan penampilan komika yang kreatif dan menghibur.

Ruang kompetisi itu menjadi bergelora saat Syahrul A Sanau peserta nomor urut dua itu membawakan stand-up dengan judul “Korupsi Dana, Penyebab Proyek Drainase Pandjaitan Tidak Selesai,”

kelompok stand-up komedi dari universitas tersebut berhasil menggambarkan dengan lucu dan pedas dampak dari korupsi terhadap pembangunan infrastruktur.

Syahrul memanfaatkan kejadian sehari-hari dan memberikan sentuhan khas Gorontalo dalam setiap punchline yang di sajikannya.

Syahrul A Sanau mengatakan, semua premis yang di tampilkan itu berasal dari hasil riset dan observasi di lapangan,

“sekiranya saya latihan itu kurang lebih seminggu, durasi latihan memang panjang, karena saya merasa kompetitor yang akan tampil luar biasa semua,” tuturnya.

Dirinya mengungkapkan, selain latihan yang memakan waktu cukup panjang, ia juga tidak lupa memohon doa restu dari Ibundanya sebelum berangkat ke lokasi lomba.

Baca Juga :  Nasib Buruk Buruh dalam Naungan Kapitalisme

“Saat beranjak ke lokasi, jujur saya sedikit gugup, sehingga saya meminta doa sama Ibu, sebab saya tau tidak berguna segala usaha tanpa restu dari orang tua,” tuturnya.

Syahrul juga mengungkapkan, dirinya tidak menyangka mampu meraih juara satu pada kompetisi stand-up comedy itu.

“Saya sangat senang atas kesempatan ini, hadiah dan juara ini saya persembahkan untuk Ibunda tercinta, semoga kelak Ibu selalu do’akan yang terbaik setiap perjuangan saya.” tuturnya.

Arlan Alumni Ilmu Komunikasi Universitas Ichsan Gorontalo 2016 itu menyampaikan rasa bangganya terhadap prestasi yang diraih oleh mahasiswa smester tujuh itu.

Ia mengungkapkan bahwa keberhasilan ini bukan hanya sebagai bentuk kepiawaian dalam berkomedi, tetapi juga sebagai wujud kreativitas mahasiswa dalam menyuarakan isu-isu sosial yang relevan melalui instrumen tawa.

Lomba stand-up komedi Harkordia tidak hanya menjadi ajang hiburan semata, tetapi juga menjadi platform bagi mahasiswa untuk menyampaikan pesan-pesan penting melalui seni komedi.

Baca Juga :  Rachmat Gobel Dampingi Toni-Rustam Daftar ke KPU Gorontalo, Target Menang 60 Persen

Prestasi yang di raih ini tentu menjadi bukti bahwa Universitas Ichsan Gorontalo membuktikan bahwa mereka tidak hanya unggul dalam bidang akademis, tetapi juga mampu bersaing dalam dunia seni dan hiburan.

Para peserta yang tampil tentunya sudah berupaya semaksimalnya dan juga telah menginspirasi dengan pesan kritis mereka terkait korupsi dan dampaknya terhadap proyek pembangunan. Sekiranya ini sesuatu yang luar biasa.

Mahasiswa Universitas Ichsan Gorontalo berhasil menciptakan tawa sekaligus kesadaran akan permasalahan serius yang dihadapi oleh masyarakat.

Dari prestasi ini, Universitas Ichsan Gorontalo semakin menegaskan eksistensinya sebagai lembaga pendidikan yang tidak hanya mencetak akademisi handal, tetapi juga individu yang peka terhadap realitas sosial di sekitarnya.

“Sebagai Alumni saya berharap Kampus hadir memberikan support kepada mereka mahasiswa yang berhasil mengangkat nama baik jurusan, dan lembaga tersebut.” tuturnya.

Mantan Ketua BEM Fisip 2015 itu juga mengungkapkan, sekiranya dengan berbagai prestasi yang di raih tentu hal ini berdampak positif bagi lembaga Perguruan tinggi unisan Gorontalo.

Baca Juga :  Mahasiswa KKN Unisan Gorontalo Fokus Kembangkan UMKM Masyarakat Bone Pantai

Terlebih Syahrul A Sanau, tidak hanya baru kali ini menorehkan prestasi, ia juga pernah menjuarai kompetisi Duta Bahasa tingkat Provinsi, dengan perolehan juara tiga.

Prestasi ini justru sesuatu hal yang sulit di raih, sekiranya mahasiswa itu mendapat perhatian lebih dari lembaga pendidikannya.

“Saya tau persis anak ini, ia di semester ini justru terhitung cuti kuliah, karena terhalang pembayaran uang SPP, sekiranya dengan prestasi-prestasi yang di raihnya dan itu berdampak positif bagi kampus, sekiranya perlu diberikan reward baginya,” tandas Arlan

 

l

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *