Dana BOS Raib di Bank SulutGo, Bendahara SDN 56 Terpaksa Gadaikan Perhiasan Pribadi

Avatar

KOMPARASI.ID Dana Biaya Operasional Sekolah (BOS) SDN 56 Kota Timur raib dari rekening Bank SulutGo.

Insiden ini memaksa bendahara sekolah, Holand Jusuf, untuk menggadaikan perhiasan emas miliknya demi menutupi biaya operasional sekolah yang mendesak.

Krisis keuangan ini membuat Holand mengambil langkah drastis.

Ia menggadaikan perhiasan pribadi berupa satu kalung, dua cincin, dan satu pasang anting dengan total berat 5 gram.

Perhiasan ini merupakan hasil tabungannya selama menjadi guru.

Dana hasil gadai digunakan untuk membayar tagihan listrik yang menunggak dan gaji operator sekolah.

“Saya menggadaikan barang emas saya untuk menambah pembayaran tagihan listrik dan operator sekolah,” tuturnya.

Perhiasan tersebut telah digadaikan sejak Oktober 2024, tepat ketika sekolah mengalami kesulitan keuangan akibat dana BOS yang hilang.

Kronologi Hilangnya Dana BOS

Peristiwa ini terjadi pada Sabtu (7/9/2024), saat itu Holand menerima notifikasi dari Bank SulutGo yang mencatat empat transaksi mencurigakan di rekening sekolah.

Setelah diperiksa, diketahui ada tiga transaksi masing-masing senilai Rp20 juta dan satu transaksi senilai Rp9 juta. Total dana yang hilang mencapai Rp69 juta.

“Transaksi itu dilakukan bertahap, yaitu tiga kali Rp20 juta dan sekali Rp9 juta, tanpa sepengetahuan pihak sekolah,” ujar Holand kepada komparasi.id.

Hilangnya dana BOS tersebut menjadi pukulan berat bagi sekolah, mengingat dana ini menjadi sumber utama untuk operasional harian, termasuk pembayaran listrik dan gaji pegawai.

Hilangnya dana BOS ini menimbulkan pertanyaan serius tentang keamanan sistem perbankan Bank SulutGo.

Sebagai institusi yang dipercaya mengelola dana pendidikan, kejadian seperti ini seharusnya dapat dicegah.

Hingga kini, pihak sekolah masih menunggu tanggapan resmi dari pihak bank terkait langkah pengembalian dana yang hilang.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *