Bisnis  

Transformasi Pisang Gapi, Dari Manisan Tradisional ke Keripik Unggulan Gorontalo

KOMPARASI.ID – Di Kecamatan Dulamayo Selatan, Kabupaten Gorontalo, seorang pria berhasil menyulap pisang gapi yang biasanya hanya dijadikan manisan, menjadi produk UMKM kemasan yang menarik perhatian.

Buah segar manisan ini diubah menjadi keripik yang gurih dan manis, memberikan nilai tambah pada pisang khas daerah tersebut.

Awin R. Sapali, pemilik brand Gapigo, terinspirasi oleh melimpahnya pisang gapi yang sering hanya dijadikan manisan.

Menurutnya, pisang gapi adalah pisang khas dari Gorontalo yang disukai karena warna daging buahnya yang oranye, rasanya yang enak, dan aromanya yang harum.

Namun, olahan pisang gapi masih terbatas pada bentuk segar, kukus, atau goreng.

Melihat potensi besar pisang gapi, terutama sebagai komoditas ekspor ke Timur Tengah, Awin mencoba mengolahnya menjadi keripik.

Baca Juga :  BRI Gorontalo Rayakan 129 Tahun, Refleksi Perjalanan dan Komitmen Pelayanan

“Saat saya coba olah pisang gapi menjadi keripik ternyata enak juga dan rasanya pun jauh lebih enak dari pisang lainnya,” ungkapnya.

Ini membuatnya bersemangat untuk terus mengembangkan keripik pisang gapi meski harga buah pisang persisir di pasaran dibanderol dengan harga variatif.

Untuk memastikan pasokan pisang gapi sebagai bahan baku keripik, Ia membudidayakan pisang tersebut di puncak Dulamayo Selatan.

Ia percaya bahwa setiap pisang memiliki aroma dan rasa yang berbeda tergantung wilayah penanamannya.

Awalnya, Awin terinspirasi dari bantuan bibit pisang gapi yang disalurkan pemerintah Daerah ke desanya.

“Bibit pisang gapi yang disalurkan pemerintah Kabupaten Gorontalo membuat saya terpantik untuk menanamnya di ketinggian 800 MDPL,” tuturnya.

Baca Juga :  BRI Gorontalo Meriahkan HUT ke-129 dengan Lomba Seru dan Family Gathering

Melihat teman-temannya sukses menekuni produk UMKM, Awin terdorong untuk memanfaatkan pisang gapi sebagai produk oleh-oleh khas Gorontalo.

Sebagai petani, ia merasakan dampak positif dari penjualan keripik pisang gapi ini.

“Alhamdulillah, omset yang saya dapat lumayan untuk produk ini, sehingga membuat saya terus menjalani usaha ini,” jelas Awin.

Sejak awal penjualan, omset keripik pisang gapi cukup bagus, mendorong Aswin untuk terus mengembangkan produk ini di bawah brand Keripik Gapigo.

“Selama menekuni pengolahan pisang ini, Keripik Gapigo miliknya terus berkembang secara signifikan hingga menembus pasar di Sulawesi Tengah dan pulau Jawa,” kata dia.

Dirinya berharap pasar keripik Gapigo bisa menembus provinsi lainnya di masa depan.

Baca Juga :  Evolusi Pembayaran Digital di Tiongkok dan Tantangan bagi Wisatawan

Dengan inovasi dan dedikasinya, ia telah membuktikan bahwa pisang gapi bisa menjadi produk unggulan yang berdaya saing tinggi, membawa nama Gorontalo ke kancah nasional.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *