KOMPARASI.ID, Gorontalo – Seorang pelanggan mobil listrik (Wuling Air Ev) Wuling Motors Gorontalo, Jeffry Rumampuk, menyampaikan keluhan dan protesnya atas pelayanan yang diterimanya.
Keluhan ini muncul karena mobil listrik miliknya tak kunjung selesai diperbaiki setelah berlarut-larut dalam proses servis.
Jeffry merasa bahwa dirinya hanya mendapatkan pelayanan yang tidak memadai, dan berencana melakukan aksi protes drastis dengan membakar mobilnya di depan dealer Wuling Motors besok, Jumat (9/8/2024).
Jeffry Rumampuk merasa sangat dirugikan secara waktu dan finansial. Ia mengungkapkan kekesalannya karena mobilnya hanya dijemur di bawah terik matahari tanpa ada progres signifikan dalam perbaikan.
“Saya sudah terlalu sabar menunggu, tapi mobil saya malah dibiarkan begitu saja,” ujar Jeffry. (8/8/2024)
Kekesalan Jeffry berawal ketika mobil listriknya tiba-tiba mati. Ia kemudian memanggil layanan home service yang menyatakan bahwa masalah terletak pada aki mobil.
Jeffry diberitahu bahwa ia harus menunggu seminggu untuk mendapatkan aki yang disetujui oleh Wuling. Untuk mempercepat proses, Jeffry disarankan untuk membeli aki sendiri terlebih dahulu.
Namun, setelah mengganti aki yang dibelinya sendiri, mobil masih bermasalah dengan hilangnya tenaga dan munculnya notifikasi tanda seru serta masalah pada kemudi. Jeffry kemudian menghubungi pihak Wuling dan diminta untuk membawa mobilnya ke dealer.
Di dealer, Jeffry meminta agar mobilnya diperiksa menggunakan alat scan. Namun, pihak dealer tetap bersikukuh bahwa masalahnya hanya pada aki.
Setelah menunggu lebih dari seminggu, barulah diketahui bahwa masalah sebenarnya terletak pada modul mobil.
“Setelah dua minggu menunggu, saya diberitahu bahwa modulnya perlu diganti. Namun hingga saat ini, masalahnya belum juga selesai, Saya bahkan harus menambah biaya untuk mempercepat pengiriman modul, tapi nyatanya pengiriman tetap memakan waktu delapan hari.” Keluh Jeffry
Setelah modul tiba, Jeffry masih harus berhadapan dengan masalah baru. Kepala mekanik yang bertanggung jawab tidak berada di tempat, dan Jeffry diminta menunggu hingga minggu depan tanpa jaminan bahwa mobilnya akan selesai diperbaiki.
Jeffry yang semakin kecewa akhirnya memutuskan untuk melakukan aksi protes dengan membakar mobilnya di depan dealer Wuling Motors jika mobil tersebut tidak selesai diperbaiki hingga besok.
“Saya sudah terlalu sabar. Jika besok mobil saya belum selesai, saya akan membakarnya di depan dealer, SOP penanganan servicenya juga tidak memuaskan,”tegas Jeffry.
Tim komparasi.id telah mencoba menghubungi pihak Wuling Motors Gorontalo, melalui call service untuk mendapatkan klarifikasi terkait keluhan Jeffry Rumampuk. Namun, hingga berita ini diturunkan, pihak Wuling Motors Gorontalo belum memberikan tanggapan.













