KOMPARASI.ID – Debat Perdana Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Gorontalo berlangsung dengan penuh gairah, menyajikan pertarungan argumen yang memikat.
Kegiatan ini diselenggarakan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Gorontalo di Grand Ballroom Sumberia pada (25/10/2024).
Moderator membacakan pertanyaan panelis yang menantang, apa langkah strategis yang akan diambil oleh para calon untuk menarik investasi dan menciptakan lapangan kerja baru di Gorontalo?
Hamzah Isa, calon gubernur yang berpasangan dengan Abdurahmam A. Bahmid dengan akronim Hibah, membuka pernyataannya dengan menyoroti kemiskinan yang melanda banyak warga, terutama di sektor pertanian, yang menurutnya menghambat pertumbuhan ekonomi daerah.
“Peningkatan ekonomi adalah hal yang sangat mendesak dan menjadi upaya untuk memberantas kemiskinan,” tegasnya.
Hamzah mengusulkan solusi untuk menarik investasi dengan cara membuka gerbang regulasi yang lebih sederhana dan ramah investor.
“Kami perlu melonggarkan aturannya, membuka karpet merah, dan mengurangi pungutan yang membebani investor,” tuturnya dengan nada bercanda.
Untuk petani, Hamzah menawarkan penguatan koperasi melalui kemitraan dengan pihak sukses dari luar.
“Koperasi harus kuat, dan kita perlu mendampingi mereka untuk mencapai model bisnis yang saling menguntungkan,” jelasnya.
Sementara, Gusnar Ismail, calon gubernur berpasangan dengan Idah Syahidah akronim G4S menanggapi isu investasi sebagai persoalan kepercayaan.
“Transformasi digital adalah kunci untuk memberikan kemudahan dan kenyamanan bagi investor,” katanya.
Gusnar menekankan pentingnya mengembangkan ekonomi kreatif dan melibatkan generasi muda dalam proses investasi.
“Semua bentuk investasi harus tersedia secara online, sehingga anak-anak milenial dan generasi Z dapat berkontribusi dengan kreativitas mereka,” imbuhnya.
Tonny Uloli, calon gubernur berpasangan dengan Marten Taha, akronim Tomat, menyatakan untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi, diperlukan perubahan pola pikir.
“Kami ingin memberikan semangat dan kesempatan bagi investor di Gorontalo,” ujarnya.
Dia menegaskan pentingnya berwawasan lingkungan agar pengembangan ekonomi tidak menimbulkan masalah, seperti banjir.
Nelson Pomalingo, calon gubernur yang berpasangan dengan Kris Wartabone, mengawali argumennya dengan humor, “Sementara orang lain masih merencanakan, saya sudah berbuat.” Pernyataan ini disambut sorakan dari pendukungnya.
Nelson menjelaskan bahwa investasi di Kabupaten Gorontalo terus berkembang, terutama di Pulubala.
Ia berencana mengembangkan investasi di sektor pertanian terpadu dan agroindustri, mengingat industri di Gorontalo masih terbatas.
“Hanya ada satu hingga tiga provinsi di Indonesia yang belum memiliki kawasan ekonomi khusus. Ini adalah daya tarik bagi investasi,” tuturnya.
Menanggapi pernyataan calon lain, Hamzah menggarisbawahi bahwa digitalisasi dalam investasi sering kali terjebak dalam perizinan.
“Meskipun administrasi sudah digital, keputusan yang dihasilkan belum sepenuhnya mengadopsi cara digital,” jelasnya, menegaskan bahwa ekonomi kreatif tidak selalu menjadi solusi untuk petani.
Debat ini tidak hanya menunjukkan visi dan misi masing-masing calon, tetapi juga menggarisbawahi tantangan yang dihadapi Gorontalo dalam menarik investasi dan menciptakan lapangan kerja baru.
Semangat persaingan dan argumentasi yang tajam menjadi sorotan utama dalam sesi ini, mempersiapkan publik untuk memilih pemimpin yang mampu membawa perubahan.
**Cek berita dan artikel terbaru Komparasi.id dengan mengikuti WhatsApp Channel