KOMPARASI.ID – Dalam debat kandidat calon Gubernur dan Wakil Gubernur Gorontalo 2024, ekonomi biru menjadi topik hangat yang menarik perhatian.
Para kandidat diuji soal visi mereka dalam mengembangkan sektor maritim dan pertanian, terutama terkait pemanfaatan Teluk Tomini yang kaya akan potensi laut, Jumat (25/10/2024).
Dengan tema pengembangan nilai tambah sektor perikanan dan pertanian, pertanyaan moderator langsung mengarah pada strategi konkret para kandidat. “Jika terpilih, langkah apa yang akan Anda ambil untuk mendorong ekonomi biru di Gorontalo?” Tanya moderator membuka sesi debat yang dinantikan ini.
H. Tonny Uloli, calon nomor urut 1, membuka dengan menekankan pentingnya modernisasi alat tangkap.
“Nelayan kita butuh dukungan teknologi, baik kapal maupun peralatan tangkap yang canggih,” ujar Tonny tegas.
Menurutnya, peningkatan produksi perikanan harus diimbangi dengan jaminan pasar agar tidak merugikan nelayan.
“Kami akan memastikan stabilitas harga melalui BUMD. Pemerintah perlu menyiapkan pasar ekspor, sehingga hasil tangkapan nelayan dapat bernilai signifikan,” tambahnya, menyiratkan komitmennya pada kesejahteraan nelayan dan stabilitas ekonomi maritim di Gorontalo.
Baca Juga : KPU Provinsi Gorontalo Gelar Debat Perdana Calon Gubernur dan Wakil Gubernur
sementara itu, Pasangan nomor urut 2, Nelson Pomalingo dan Kris Wartabone, menawarkan pendekatan berbeda.
Mereka mendorong pengembangan agroindustri, terutama dalam mengolah hasil pertanian dan perikanan secara lokal. Nelson juga menyoroti pentingnya pariwisata berbasis maritim sebagai salah satu pilar ekonomi biru di Gorontalo.
“Teluk Tomini bukan hanya tentang ikan, tapi juga pariwisata. Kawasan seperti Biluhu dan Batudaa harus dioptimalkan agar menarik bagi wisatawan, dan ini bisa berdampak pada perekonomian lokal,” jelasnya.
Calon nomor urut 3, Hamzah Isa, mengkritik pendekatan yang terlalu berpihak pada investor tanpa memperhatikan kesejahteraan masyarakat.
“Kemitraan harus menguntungkan rakyat, bukan hanya investor. Infrastruktur cold storage, misalnya, sangat penting untuk menjaga kualitas tangkapan laut kita,” ujar Hamzah tajam.
Ia juga mencontohkan potensi tanaman mente yang dapat menghijaukan lahan gundul sekaligus bernilai ekonomi tinggi. “Ini investasi yang saling menguntungkan. Bukan hanya fokus pada jagung atau ekspor mentah saja,” tegasnya.
Sementara Gusnar Ismail, calon nomor urut 4, memaparkan wacananya untuk memindahkan wilayah tangkap perikanan nasional ke sub-wilayah Gorontalo di Teluk Tomini.
“Selama ini, wilayah tangkap kita terbatas. Kami ingin memindahkan hak tangkap dari Pulau Banda ke Gorontalo agar manfaatnya dirasakan langsung oleh nelayan di sini,” ungkapnya.
Gusnar juga menawarkan program “Agro Maritim” yang mencakup pengembangan taksi nelayan dan budidaya rumput laut. “Kami siap meningkatkan sektor kelautan dengan program yang relevan bagi nelayan kecil,” tambahnya penuh optimisme.
Baca Juga : Debat Terbuka: Empat Pasangan Calon Gubernur Gorontalo Paparkan Visi dan Misi
Pada sesi tanggapan, Tonny Uloli menyoroti pentingnya akses transportasi dan infrastruktur udara agar ekspor perikanan Gorontalo dapat bersaing di pasar Asia.
“Kami butuh pemimpin yang bisa membuka akses penerbangan internasional untuk ekspor tuna dari Teluk Tomini ke negara-negara seperti Jepang dan Korea,” ujarnya sambil melirik pasangan calon lain.
Debat ini memperlihatkan perbedaan pendekatan tiap kandidat dalam mengembangkan ekonomi biru.
Tonny dengan modernisasi alat tangkap, Nelson dengan konsep agroindustri dan pariwisata, Hamzah dengan kemitraan rakyat-investor, serta Gusnar dengan strategi pengalihan wilayah tangkap dan taksi nelayan.
**Cek berita dan artikel terbaru Komparasi.id dengan mengikuti WhatsApp Channel