KOMPARASI.ID – Angkatan Muda Muhammadiyah (AMM) menggelar forum adu gagasan bagi para calon gubernur (cagub) Gorontalo pada Senin, (28/10), di Gedung Indoor Universitas Muhammadiyah Gorontalo. Namun, satu pasangan calon, nomor urut 4, tidak hadir dalam forum ini.
Ketua DPD Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Gorontalo, Muhammad Arif, menjelaskan, kegiatan ini diinisiasi untuk menguji komitmen para calon dalam sektor pendidikan.
Menurut Arif, AMM ingin memastikan bahwa visi dan program yang disampaikan benar-benar lahir dari kegelisahan dan kajian akademik yang serius.
“Kami ingin melihat sejauh mana komitmen para pasangan calon terhadap pendidikan, apakah komitmen tersebut benar-benar didasari oleh analisis dan rasa tanggung jawab yang mendalam,” ujar Arif.
Arif juga mengapresiasi keberanian para pasangan calon yang hadir, yakni pasangan nomor urut 1, 2, dan 3. Kehadiran mereka dinilai sebagai bentuk keterbukaan terhadap kritik yang disampaikan oleh masyarakat akademik.
Kata Arif, pihaknya sangat menghargai kehadiran Bapak Marten Taha, Pak Nelson Pomalingo, beserta wakilnya Pak Kris Wartabone, serta Pak Hamzah Isa.
“Ini menjadi simbol demokrasi yang sehat dan menunjukkan sikap pemimpin yang tidak anti kritik,” ungkapnya.
Mengenai ketidakhadiran pasangan calon nomor 4, Arif menyatakan, pihaknya memahami alasan ketidakhadiran tersebut, mengingat pasangan itu tengah mengadakan kampanye di tempat lain.
Ia juga mengakui bahwa terdapat perubahan jadwal dari panitia yang mungkin mempengaruhi kehadiran paslon tersebut.
Meski demikian, Arif menyayangkan ketidakhadiran mereka, terutama karena paslon nomor urut 3 yang memiliki agenda kampanye di Kabupaten Pohuwato tetap menyempatkan diri untuk hadir.
Begitu juga dengan paslon nomor urut 1, yang mengutus calon wakilnya, Marten Taha.
“Paslon nomor urut 1 bahkan mengutus wakilnya untuk bisa hadir di tengah agenda kampanye yang padat. Hal ini seharusnya dapat dicontoh,”tandas Arif.
