Pjs. Bupati Kabupaten Gorontalo Dorong Pengelola Wisata Tingkatkan Keamanan demi Daya Tarik Daerah

KOMPARASI.ID Pjs. Bupati Kabupaten Gorontalo, Syukri J. Botutihe, menghadiri sekaligus membuka pelatihan keamanan dan keselamatan destinasi wisata yang digelar oleh Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar) Kabupaten Gorontalo.

Dalam sambutannya, Syukri menekankan pentingnya pengelolaan sektor pariwisata untuk meningkatkan perekonomian daerah.

“Ekonomi daerah perlu ditingkatkan dari berbagai aspek, dan pariwisata merupakan salah satu sektor yang dapat menunjang perekonomian di Kabupaten Gorontalo,” ungkapnya.

Ia juga menyoroti bahwa aspek keamanan dan keselamatan adalah prioritas utama dalam pengembangan objek wisata.

Baca Juga :  Pemda Kabupaten Gorontalo Serahkan Hibah Aset Kampus Universitas Gorontalo ke Yayasan Pendidikan Duluwo Limo Lo Pohala'a

Menurutnya, destinasi wisata yang tidak memberikan rasa aman akan sulit menarik pengunjung.

Keterangan Foto: Para Peserta pelatihan keamanan destinasi wisata yang digelar Disporapar Kabupaten Gorontalo. (Fiki Indrawan/komparasi.id)
Keterangan Foto: Para Peserta pelatihan keamanan destinasi wisata yang digelar Disporapar Kabupaten Gorontalo. (Fiki Indrawan/komparasi.id)

“Kalau tidak aman, orang tidak akan berkunjung, meski tempatnya bagus. Pengunjung pasti mencari kenyamanan, keamanan, dan keselamatan,” kata Syukri.

Syukri memberikan apresiasi kepada Disporapar atas inisiatif penyelenggaraan pelatihan ini, yang berhasil menarik sekitar 40 peserta dari berbagai destinasi wisata di Kabupaten Gorontalo.

Baca Juga :  Wabup Kabupaten Gorontalo Maknai Halal Bi Halal Tingkatkan Silaturahmi

“Atas nama pemerintah daerah, saya mengapresiasi pelaksanaan kegiatan ini, terutama karena diikuti banyak peserta yang antusias,” ujarnya.

Melalui pelatihan ini, Syukri berharap para pengelola destinasi wisata dapat memperluas wawasan dan meningkatkan keterampilan mereka, khususnya dalam hal keamanan dan keselamatan.

“Semoga pelatihan ini bermanfaat dan memperkuat kemampuan para pengelola objek wisata. Dengan begitu, mereka akan lebih siap menghadapi situasi yang mungkin tak diinginkan,” tandasnya.

l

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *