Kisah Perjuangan Pelajar di Gorontalo Patungan Demi Bertanding di Turnamen Mini Soccer

Avatar
Keterangan Foto : Turnamen Mini Soccer tingkat pelajar SMP dan MTs se-Kota Gorontalo tahun 2025.(Fiki/komparasi.id)
Keterangan Foto : Turnamen Mini Soccer tingkat pelajar SMP dan MTs se-Kota Gorontalo tahun 2025.(Fiki/komparasi.id)

KOMPARASI.ID – Turnamen Mini Soccer tingkat pelajar SMP dan MTs se-Kota Gorontalo tahun 2025 berlangsung meriah di TS Mini Soccer, Jl. Kalimantan No. 27, Dulalowo Timur, Kecamatan Kota Tengah, Kota Gorontalo, pada Kamis (13/02/2025).

Antusiasme suporter dan pemain begitu terasa, dengan sorak sorai yang menggema sepanjang turnamen. Ajang ini menjadi bukti betapa bergengsinya kompetisi mini soccer di kalangan siswa SMP dan MTs di Gorontalo.

Turnamen yang digagas oleh Bulldozer Football Club ini mempertemukan 18 tim dari 15 sekolah. Setiap tim hadir dengan semangat tinggi, bertekad memberikan permainan terbaik dan membawa kebanggaan bagi sekolah mereka.

Di balik kemeriahan turnamen, terselip kisah inspiratif dari para pelajar yang rela menyisihkan uang saku mereka demi bisa ikut serta dalam kompetisi ini.

Adit (15), salah satu pemain dari SMP Negeri 1 Kota Gorontalo, mengungkapkan bahwa ia bersama rekan satu tim harus patungan untuk membayar biaya pendaftaran.

“Di sekolah kami ada dua tim yang ikut. Karena kami sangat ingin bertanding, akhirnya kami patungan. Tim yang satu iuran Rp50 ribu per orang, sementara tim kami Rp41 ribu per orang,” ujarnya kepada Komparasi.id di sela-sela pertandingan.

Keputusan menggunakan biaya pribadi ini bukan tanpa alasan. Bagi Rendi dan teman-temannya, turnamen ini bukan sekadar pertandingan biasa, tetapi juga wadah untuk mengasah minat dan bakat, serta membanggakan sekolah mereka di hadapan lawan-lawan dari berbagai SMP dan MTs lainnya.

Ronni Muhammad Harun, guru pendamping sekaligus pelatih tim SMP Negeri 1 Kota Gorontalo, membenarkan bahwa anak didiknya sangat antusias mengikuti turnamen ini hingga rela membiayai sendiri pendaftaran mereka.

“Anak-anak sangat bersemangat untuk bertanding. Mereka saling patungan untuk biaya pendaftaran, sementara sekolah memberikan dukungan penuh,” jelas Ronni.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *