KOMPARASI.ID – Kondisi memprihatinkan mewarnai kunjungan kerja Wakil Ketua I DPRD Provinsi Gorontalo, Ridwan Monoarfa, ke Kecamatan Tolinggula, Kabupaten Gorontalo Utara, pada Rabu (16/04/2025).
Saat meninjau SDN 13 Tolinggula, Ridwan mendapati fakta mengejutkan, ruang kelas yang hanya diisi satu siswa.
Meski sekolah tersebut memiliki bangunan yang layak dan enam guru berdedikasi, jumlah murid tak lebih dari 20 orang.
Masalah utama bukan terletak pada kualitas pendidikan, melainkan akses menuju sekolah yang nyaris tak bisa dilalui.
“Ini sekolah bagus, gurunya hebat, tapi muridnya cuma 20. Saya cari tahu, ternyata masalahnya ada pada akses jalan,” kata Ridwan kepada wartawan.
Jalan berlumpur, dipenuhi lubang, dan sulit dilintasi bahkan oleh kendaraan roda dua, membuat banyak orang tua memilih tak menyekolahkan anak mereka ke SDN 13.

Di musim hujan, medan semakin ekstrem. Anak-anak berjalan kaki melewati jalan yang berubah menjadi kubangan lumpur.
“Kalau musim hujan, anak-anak bahkan tidak lagi memakai sepatu ke sekolah karena lumpurnya sudah seperti sawah. Ini ironi. Kita bangun sekolahnya, tapi lupa membuka jalannya,” ujar Ridwan, menyuarakan keprihatinannya.
Ia menekankan bahwa pembangunan akses jalan adalah fondasi penting bagi kemajuan pendidikan, terlebih di wilayah terpencil.
“Harapan saya, tahun ini akses jalan ke sekolah ini bisa segera dibenahi. Pendidikan harus dimulai dari akses,” pungkasnya.