Bisnis  

Dosen Muda FEB UNG Dorong Mahasiswa Hadirkan UMKM Kampus: Saatnya Ekonomi Mahasiswa Bergerak

KOMPARASI.ID Suasana kampus Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Negeri Gorontalo (UNG) belakangan terasa lebih hidup.

Di antara deretan mahasiswa yang lalu lalang, kini sesekali tercium aroma kopi dari mobil Avanza “Hababa Kopi Keliling” yang mangkal di sekitar halaman fakultas.

Kehadiran UMKM kecil itu ternyata punya cerita panjang sebuah dorongan nyata dari dosen muda, Fandy Musa, agar mahasiswa mulai berani mengeksekusi ide ekonomi mereka di lapangan.

Sebagai dosen baru di FEB UNG, Fandy melihat bahwa teori ekonomi yang dipelajari di ruang kuliah seharusnya menemukan bentuk praktiknya di dunia nyata.

“Mahasiswa jangan hanya sibuk dengan teori di kelas. Mereka harus punya ruang untuk berkreasi, membuka usaha, dan merasakan langsung bagaimana roda ekonomi berjalan,” ujarnya saat ditemui lingkungan kampus, Senin (21/10/2025).

Menurut Fandy Nugroho Musa, dunia digital saat ini membuka peluang besar bagi mahasiswa untuk naik kelas, terutama dalam sektor UMKM.

Baca Juga :  IBM FlashSystem 5300 Penyimpanan Cepat dan Aman untuk Perusahaan Masa Kini

Platform daring bisa menjadi jembatan antara ide sederhana dan pasar yang lebih luas.

“Sekarang semuanya bisa dilakukan lewat gawai. Mahasiswa bisa buat usaha kecil, promosi di media sosial, bahkan mengelola transaksi tanpa perlu modal besar,” tuturnya.

Dosen Muda Fandy Nugroho Musa Fasilitasi Hababa Kopi Keliling jadi pemantik mahasiswa berwirausaha.
Keterangan: Dosen Muda Fandy Nugroho Musa Fasilitasi Hababa Kopi Keliling jadi pemantik mahasiswa berwirausaha.

Dorongan Fandy bukan sekadar wacana. Ia bahkan berencana memfasilitasi mahasiswa agar dapat menggelar “Ekonomi Expo Mahasiswa” ajang yang mempertemukan ide kreatif, produk lokal, dan potensi pasar digital.

“Saya ingin anak-anak manajemen bisa menghadirkan kedai atau produk khas mereka sendiri. Tidak hanya belajar menjual, tapi juga memahami strategi bisnis dan pemasaran,” tambahnya.

Tak hanya itu, Fandi juga siap ikut mempromosikan usaha mahasiswa melalui berbagai jaringan dan kanal yang ia miliki.

“Saya akan bantu promosikan. Kalau mahasiswa sudah berani memulai, tugas kami dosen adalah mendorong dan mengangkat mereka supaya usaha itu dikenal luas,” tegasnya.

Kehadiran Hababa Kopi Keliling di lingkungan kampus menjadi contoh kecil yang menginspirasi.

Baca Juga :  Kaprodi Manajemen Unisan Bicara Dampak Penguatan Dollar AS pada Ekonomi Indonesia dan Gorontalo

Bagi Fandi, usaha itu menjadi pemantik semangat agar mahasiswa lain berani melahirkan varian usaha baru, baik di bidang kuliner, fashion, maupun jasa digital.

“Kopi keliling itu sederhana tapi punya nilai besar. Dari situ kita bisa belajar soal branding, pelayanan, dan keberlanjutan usaha,” katanya.

Fandy Nugroho berharap, dengan tumbuhnya semangat kewirausahaan mahasiswa, perputaran ekonomi di lingkungan kampus juga ikut berkembang.

Terlebih bagi mahasiswa perantau yang membutuhkan tambahan pendapatan, peluang ini bisa menjadi jalan untuk mandiri secara finansial.

“Kalau kampus menjadi ruang tumbuh bagi UMKM mahasiswa, maka ekonomi kampus akan lebih sehat, lebih dinamis, dan mencetak generasi muda yang siap menghadapi dunia kerja dengan pengalaman nyata,” pungkas Fandy.

l

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *