KOMPARASI.ID – Anggota DPRD Provinsi Gorontalo, Meyke Camaru, menutup rangkaian reses masa persidangan pertama tahun 2025–2026 dengan menyerap aspirasi masyarakat di Kelurahan Paguyaman, Kecamatan Kota Tengah, Kota Gorontalo, Kamis (30/10/2025).
Dalam pertemuan itu, Meyke menegaskan tekadnya untuk terus memperjuangkan penguatan program UMKM serta pelaksanaan pasar murah yang menjadi kebutuhan utama masyarakat di daerah pemilihannya.
Ia mengungkapkan bahwa antusiasme warga dalam setiap titik reses sangat tinggi, terutama dari kalangan ibu-ibu pelaku usaha kecil.
Mereka berharap agar program bantuan bagi UMKM dan pasar murah tetap berlanjut, mengingat harga bahan pokok yang terus meningkat.
“Hampir semua warga, terutama ibu-ibu, berharap pemerintah terus menggulirkan bantuan UMKM dan mengadakan pasar murah. Kebutuhan pokok sekarang semakin mahal, dan program ini sangat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat,” ujar Meyke.
Menurut Meyke, pasar murah yang digalakkan Pemerintah Provinsi Gorontalo merupakan langkah strategis untuk menjaga daya beli masyarakat di tengah kondisi ekonomi yang menantang.
Ia menambahkan akan terus mendorong agar alokasi anggaran untuk program tersebut ditingkatkan pada tahun 2026.
Selain itu, politisi Golkar ini menilai perlu adanya evaluasi menyeluruh terhadap pelaksanaan program UMKM.
Ia menekankan pentingnya agar bantuan yang diberikan benar-benar tepat sasaran dan mampu memberikan dampak signifikan terhadap peningkatan ekonomi masyarakat kecil.
“UMKM yang terlalu kecil bantuannya tidak akan mampu membuat pelaku usaha naik kelas. Karena itu, besarannya perlu kita tingkatkan dan evaluasi hasilnya, agar benar-benar bisa mengubah wajah ekonomi kerakyatan,” jelasnya.
Meyke juga menyoroti pentingnya pengawasan ketat terhadap penyaluran bantuan untuk menghindari ketidaktepatan sasaran.
Ia menegaskan timnya akan melakukan verifikasi langsung di lapangan guna memastikan penerima bantuan benar-benar merupakan pelaku UMKM aktif.
“Kami ingin memastikan tidak ada penerima dadakan. Bantuan ini harus diterima oleh pelaku usaha yang benar-benar bergerak dan mampu bertahan,” tegasnya.
Mengakhiri kegiatan resesnya, Meyke mengaku gembira melihat antusiasme masyarakat yang menyambut baik kabar peningkatan alokasi bantuan UMKM menjadi Rp 2,5 juta per penerima pada tahun 2026.













