Mahasiswa UNG Kembangkan Produk “Boluna”, Olahan Ikan Tuna Khas Desa Luwoo

KOMPARASI.ID – Di perairan Gorontalo, ikan tuna bukan sekadar hasil tangkapan nelayan. Di tangan kreatif warga Desa Luwoo, Kecamatan Telaga Jaya, bahan pangan laut itu kini bertransformasi menjadi olahan lezat bernama “Boluna” (Bakso Ikan Tuna).

Inovasi ini lahir dari tangan mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Negeri Gorontalo (UNG) melalui program Pengabdian Dosen dan mahasiswa kepada Masyarakat yang mendorong ekonomi desa lewat olahan ikan tuna.

Kegiatan yang digelar pada Rabu, 8 Oktober 2025, ini melibatkan 30 warga, 6 aparat desa, dan 11 mahasiswa FEB UNG. Selama sehari penuh, para peserta mendapatkan pelatihan tentang cara mengolah ikan tuna menjadi bakso ikan siap saji.

Keterangan Foto: Mahasiswa FEB UNG sedang memaparkan cara pengolahan ikan tuna serta pengenalan strategi pemasaran digital dan desain kemasan produk.

Pelatihan diawali dengan pembekalan teori mengenai pengolahan bahan baku, keamanan pangan, serta teknik pengemasan produk agar menarik dan tahan lama.

Baca Juga :  Dana BOS Rp69 Juta Raib, Bendahara SDN 56 Diperiksa, BSG Segera Dipanggil?

Setelah teori, warga langsung mempraktikkan pembuatan bakso ikan dari proses pencucian tuna segar, pencampuran adonan, pencetakan, hingga tahap perebusan dan pengemasan.

Hasilnya adalah produk lokal dengan cita rasa khas laut Gorontalo yang diberi nama “Boluna” (Bola Tuna) — simbol kreativitas dan identitas baru Desa Luwoo.

“Kami ingin produk Boluna bukan hanya sekadar hasil pelatihan, tapi menjadi cikal bakal usaha baru masyarakat,” ujar Fera mahasiswa FEB UNG.

Selain pelatihan produksi, kegiatan ini juga menitikberatkan pada strategi pemasaran digital. Peserta diajarkan membuat akun promosi di media sosial, mendesain kemasan menarik, dan mempelajari cara menulis konten promosi yang efektif untuk menarik pembeli daring.

Baca Juga :  Hari AIDS Sedunia, Momentum Peningkatan Kesadaran dan Solidaritas Global

Kepala Desa Luwoo, Ibrahim Rahman, menyambut positif kegiatan mahasiswa UNG tersebut. Ia menilai kegiatan ini sejalan dengan visi pemerintah desa untuk mendorong lahirnya pelaku usaha baru berbasis potensi lokal.

“Kami sangat berterima kasih kepada mahasiswa dan dosen pendamping dari UNG. Melalui pelatihan ini, warga kami tidak hanya belajar membuat produk, tapi juga memahami cara memasarkannya,” ujarnya.

Pemerintah desa juga menyiapkan fasilitas tempat produksi dan berencana membantu pengurusan izin PIRT (Produksi Industri Rumah Tangga) agar produk Boluna dapat dipasarkan secara legal dan lebih luas.

Turut hadir dalam kegiatan itu Sekretaris Desa Dewi Puspita Sari Abdillah, para pelaku UMKM, dosen pendamping FEB UNG, serta masyarakat setempat yang antusias mengikuti setiap tahapan pelatihan.

Baca Juga :  Pilpres 2024 : Nama Ridwan Kamil Menguat Jadi Cawapres Ganjar
Keterangan Foto: Foto bersama Mahasiswa FEB UNG dan Masyarakat Desa Luwoo, Kecamatan Telaga Jaya, Kabupaten Gorontalo.

Melalui program ini, mahasiswa FEB UNG berharap masyarakat Desa Luwoo mampu mengembangkan potensi perikanan menjadi produk ekonomi kreatif yang berkelanjutan.

Dengan dukungan teknologi digital dan branding produk lokal, Boluna diharapkan menjadi pintu awal kemandirian ekonomi masyarakat desa.(*)

l

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *