KOMPARASI.ID – KPU Provinsi Gorontalo melaksanakan simulasi pemungutan dan penghitungan suara untuk Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak tahun 2024.
Simulasi ini digelar di Rumah Adat Dulohupa, Jalan Drs. Achmad Nadjamuddin, Kota Gorontalo, dan dibuka langsung oleh Ketua KPU Provinsi Gorontalo, Sofyan Rahmola.
Dalam sambutannya, Sofyan menjelaskan bahwa kegiatan simulasi ini dilaksanakan sesuai amanat Peraturan KPU (PKPU), yang mewajibkan setiap KPU Provinsi mengadakan simulasi di wilayah masing-masing.
“Ini merupakan amanat PKPU, di mana setiap KPU Provinsi wajib melaksanakan simulasi sekali,” ujar Sofyan.
Simulasi ini dirancang menyerupai proses pemungutan suara yang sebenarnya di Tempat Pemungutan Suara (TPS).
Semua elemen penting seperti Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS), pengamanan TPS, Pengawas TPS, hingga pemilih dihadirkan.
“Desain, tata letak, hingga mekanisme pemungutan dan penghitungan suara telah diatur dalam peraturan KPU. Kami laksanakan sesuai dengan aturan tersebut,” tambahnya.
Sofyan juga mengungkapkan adanya sedikit perubahan dalam tata letak TPS pada Pilkada kali ini, khususnya terkait posisi saksi dan Pengawas TPS.
Ada perubahan posisi tempat duduk saksi dan Pengawas TPS. Sebelumnya mereka duduk di samping pemilih dan KPPS, namun sekarang dipindahkan ke belakang KPPS 1 hingga KPPS 4.
Tujuannya agar saksi dan Pengawas TPS dapat lebih jelas melihat proses administrasi yang berlangsung selama pemungutan suara.
Selain sebagai simulasi teknis, kegiatan ini juga bertujuan untuk mensosialisasikan kepada masyarakat mengenai mekanisme dan tata cara pemungutan serta penghitungan suara di TPS.
KPU menghadirkan semua pihak yang terlibat, mulai dari KPPS, petugas keamanan TPS, Pengawas TPS, hingga pemilih, untuk berpartisipasi dalam simulasi ini.
“Kami juga ingin melihat berapa lama durasi yang dibutuhkan dari proses pemungutan suara hingga perhitungan suara selesai,” imbuh Sofyan.
Pada bulan November mendatang, simulasi serupa akan dilaksanakan oleh setiap KPU kabupaten/kota di Provinsi Gorontalo, dengan mengundang seluruh pihak yang terlibat dalam proses Pilkada di wilayah masing-masing.
