KOMPARASI.ID, (Suara Mahasiswa) –Dalam setiap siklus Pilkada, masyarakat disajikan dengan pertunjukan politik yang menarik dan kompleks. Di balik panggung yang dihiasi bendera dan poster, terdapat narasi politik yang menggambarkan dinamika lokal yang kaya akan intrik dan aspirasi.
Pada tahun ini, Pilkada menjadi sorotan utama dalam agenda politik daerah, dan dalam narasi ini saya membuka jendela baru untuk memahami perjalanan politik di tingkat regional.
Tentu saja, pertanyaan yang muncul adalah, “Siapa dan seperti apa pemimpin yang cocok menahkodai daerah kita, terutama Kabupaten Bone Bolango?”
Untuk menjawab ini, saya memiliki pandangan dan analisis bahwa pemimpin yang layak memimpin Kabupaten Bone Bolango setidaknya harus memiliki pengetahuan tentang Lingkungan Berkelanjutan atau Ecological Local Knowledge.
Memahami tata kelola pemerintahan, serta mengetahui kondisi sosial di Kabupaten Bone Bolango. Kami tidak mencari sekadar figur yang memiliki karisma, tetapi tidak memiliki gagasan-gagasan yang substansial.
Untuk memenangkan Pilkada Bone Bolango, langkahnya cukup sederhana. Kami dapat melihat hasil Pemilihan Legislatif (Pileg) Bone Bolango tahun ini.
Kami dapat menghitung partai mana yang mendominasi kursi di parlemen Bone Bolango, lalu partai tersebut dapat berkoalisi dengan partai lain yang juga memiliki jumlah yang signifikan di DPRD Bone Bolango.
Namun, menurut saya sebagai Ketua Umum HMI Cabang Persiapan Bone Bolango, untuk menilai siapa yang layak menjadi bupati Bone Bolango ke depan, adalah orang yang memiliki rekam jejak organisasi, pengalaman birokrat, dan pemahaman yang mendalam tentang kondisi sosio-masyarakat Bone Bolango pada umumnya.
Selain itu, seorang pemimpin haruslah telah melampaui dirinya sendiri, memikirkan kepentingan umum daripada kepentingan pribadi. Kita tidak ingin Bone Bolango dipimpin oleh orang-orang yang korup.
Terdapat banyak permasalahan yang harus diselesaikan di Bone Bolango. Pada tahun 2023, masalah kesehatan jiwa mencapai 364 kasus, tingkat literasi dan numerasi pendidikan rendah, masalah lingkungan, dan konflik sosial yang dipicu oleh pertambangan.
Ini adalah tugas pemimpin berikutnya untuk memikirkan solusi untuk masalah-masalah ini. Kami memerlukan pemimpin yang visioner dan solutif, bukan pemimpin yang hanya berfokus pada pencitraan tanpa memiliki gagasan intelektual yang solutif terhadap permasalahan di Bone Bolango.
Disclaimer:
Artikel ini adalah Opini penulis. Segala materi yang ditulis adalah tanggung jawab penulis dan tidak mewakili redaksi Komparasi.id
Penulis : Rizal Sembaga, Ketua Umum HMI Cabang Persiapan Bonebolango