Bisnis  

Diprotes Tetangga, Usaha Hot Dog Bocah 13 Tahun Berujung Sukses

Avatar

KOMPARASI.ID Jaequan Faulkner, remaja 13 tahun asal Minneapolis, tak seperti anak seusianya.

Alih-alih mengandalkan uang saku, ia memilih mendirikan kedai hot dog di depan rumahnya.

Namun, di tengah dukungan dari tetangga dan aparat kepolisian setempat, protes dari sejumlah warga membuat usahanya terancam tutup.

Jaequan Faulkner bukan sekadar berjualan untuk mendapatkan uang receh. Ia serius belajar cara menjalankan bisnis.

Bahkan, kepolisian setempat, yang kerap patroli di sekitar lingkungan tempat tinggalnya, ikut membeli hot dog dan membagikan kisah Jaequan di media sosial.

Dukungan masyarakat terus mengalir, membuat usaha kecilnya semakin populer.

Kedai kecil bernama “Mr. Faulkner’s Old Fashion Hot Dogs” pun menjadi pusat perhatian di Minneapolis. Dilansir dari goalcast.com

Baca Juga :Adi Dassler: Dari Dapur Sederhana Hingga Mengguncang Dunia Olahraga dengan Adidas

Namun, di balik popularitasnya, tak semua orang mendukung usaha ini. Sebagian tetangga mengajukan keluhan ke pejabat kota, mengklaim bahwa Jaequan beroperasi tanpa izin.

Di Minneapolis, setiap usaha makanan, sekecil apapun, harus memiliki izin yang sesuai. Keluhan ini memaksa pejabat kota mempertimbangkan langkah yang harus diambil.

Namun, Dan Huff, Direktur Kesehatan Lingkungan Minneapolis, memilih pendekatan berbeda.

Alih-alih menutup usaha bocah itu, Huff memutuskan untuk membantu Jaequan melegalkan bisnisnya.

“Ini adalah kesempatan belajar,” ujar Huff.

Bersama timnya, ia tak hanya membantu mengurus izin 10 hari untuk Jaequan, tetapi juga memberikan pelatihan dasar penanganan makanan.

Baca Juga : Tegas! Bawaslu Larang Anak-Anak Ikut Kampanye Pilkada

Mereka mendirikan tenda, menyediakan termometer daging, hingga menyiapkan fasilitas cuci tangan untuk memastikan kedai hot dog tersebut mematuhi standar kesehatan.

Dukungan ini tak berhenti di sana. Northside Economic Opportunity Network (NEON), organisasi nirlaba setempat, turun tangan memberikan pelatihan bisnis kepada Jaequan.

Mereka mengajarkan cara menetapkan harga, menarik pelanggan, hingga mengembangkan usaha.

Tak hanya itu, Jaequan kini memiliki gerobak makanan yang layak, papan nama, dan bahkan seragam.

Meskipun usahanya semakin berkembang, Jaequan tetap rendah hati. Baginya, melihat senyuman pelanggan adalah kebahagiaan terbesar.

“Ketika saya melihat seseorang mengerutkan kening, lalu saya bisa membuat mereka tersenyum hanya dengan menjual hot dog, itu hadiah bagi saya,” ujarnya.

Kini, Jaequan lebih bersemangat dari sebelumnya. Dukungan dari masyarakat memberinya keyakinan bahwa ia bisa berhasil.

Baca Juga : Sejarah Panjat Pinang, Dari Perayaan Ulang Tahun Ratu Belanda Hingga Simbol Perjuangan Kemerdekaan

“Tak ada yang bisa menghentikanmu selain dirimu sendiri,” ujarnya penuh percaya diri.

Meski izin sementara yang ia peroleh akan kedaluwarsa, Jaequan sudah mengantongi sejumlah tawaran lokasi baru untuk berjualan, mulai dari kantor polisi hingga gereja setempat.

Masyarakat Minneapolis tak hanya menjadi pelanggannya, tapi juga pendukung utama dalam perjalanan bisnisnya.

“Setiap kali datang ke sini, dia selalu tersenyum,” kata seorang polisi dari Bike Cops for Kids, salah satu pendukung setia Jaequan. “Kami semua menyukai anak ini.”tuturnya.

Dukungan komunitas dan semangat pantang menyerah Jaequan, menjadi bukti bahwa mimpi besar bisa dimulai dari usaha kecil di halaman rumah.


**Cek berita dan artikel terbaru Komparasi.id dengan mengikuti WhatsApp Channel

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *