Dari Dapur Kecil ke Layar Warung Kopi: Perjalanan Menginspirasi Bayu dan Cita Rasa Kopi Gorontalo

Avatar

KOMPARASI.ID Di sebuah dapur sederhana yang biasanya digunakan oleh sang istri untuk memasak, Bayu memulai langkah kecilnya yang kelak membawa nama kopi Gorontalo ke berbagai warung kopi, bahkan coffee shop.

Dari alat sederhana, berupa kompor gas dan wajan, lahirlah sebuah dedikasi untuk menghadirkan kopi dengan cita rasa otentik khas daerah.

Bayu, pemilik brand lokal “Babah Kumis”, adalah salah satu putra daerah yang bertekad mempopulerkan kopi Gorontalo.

Semuanya bermula pada tahun 2017, ketika ia memutuskan untuk memanfaatkan dapur rumah sebagai tempat produksi kopi sangrai.

Baca Juga : Hababa Coffee, Merajut Keindahan Timur Tengah di Tengah Kota Gorontalo

“Saya mulai dengan wajan dan kompor gas. Jadi, dapurnya istri sekaligus dapur produksi,” ujarnya sambil tertawa mengenang awal mula perjalanannya.

Meski menggunakan metode manual di awal, pengalaman ini justru memberinya pemahaman mendalam tentang seni menyangrai kopi.

Baginya, proses yang penuh sentuhan tangan ini memberikan pelajaran berharga mengenai rasa, aroma, dan kualitas kopi yang diinginkan.

Keterangan Foto : Bang Bayu Owner Brand Kopi Babah Kumis (Annisa/komparasi.id)
Keterangan Foto : Bang Bayu Owner Brand Kopi Babah Kumis (Annisa/komparasi.id)

Seiring berjalannya waktu, Bayu terus mengasah kemampuannya dalam menyangrai kopi.

Pada tahun 2019, ia memutuskan untuk meng-upgrade peralatannya dengan menggunakan mesin rosting, sebuah lompatan besar dalam produksi kopinya.

Proses pemilihan biji kopi pun dilakukan dengan teliti. Setelah disangrai, biji-biji kopi dipisahkan berdasarkan tingkat kematangan.

Baca Juga : Kopi Ngobrol Mengubah Takdir Pengamen menjadi Ikon Warkop Inovatif di Kota Gorontalo

Biji-biji terbaik lalu ditapis kembali untuk membuang kulit ari, demi memastikan kualitas yang optimal.

“Cita rasa khas dan berkualitas adalah prioritas utama saya,” tegasnya.

Kini, kopi olahan Babah Kumis tidak hanya diminati oleh warung-warung kopi di Gorontalo, tetapi juga dari luar daerah.

Bagi Bayu, menjaga kualitas adalah kunci utama agar kopi lokal bisa bersaing.

“Untuk warung kopi, pesan saya adalah soal kualitas. Selain membeli kopi Indonesia, kualitas kopi lokal Gorontalo juga harus dijaga,” pesannya.

Baca Juga : Menyelami Keindahan Warung Kopi “Grandma” dengan Sentuhan Minimalis Rumah Tua

Lebih lanjut, Bayu mengajak para penggiat kopi di Gorontalo untuk mencintai kopi lokal mereka.

Baginya, kecintaan pada produk daerah adalah fondasi agar kopi Gorontalo bisa terus berkembang dan dibanggakan.

“Segala sesuatu yang kita cintai harus kita dorong. Kalau kita mencintai kopi lokal Gorontalo, ya kopi Gorontalo juga harus ada. Kalau tidak ada, kita terpaksa beli dari luar,” pungkasnya.

Dengan semangat yang tak pernah padam, Bayu terus berkarya, memastikan bahwa kopi Gorontalo selalu hadir dengan cita rasa yang khas, siap bersaing di kancah yang lebih luas.


**Cek berita dan artikel terbaru Komparasi.id dengan mengikuti WhatsApp Channel

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *