Bisnis  

Peluang Bisnis Ayam Cemani dan Potensi Pasarnya di Mancanegara

Avatar

KOMPARASI.ID, Bisnis – Ayam Cemani, unggas langka asli Indonesia, tidak hanya menarik perhatian di tingkat lokal, tetapi juga memiliki potensi besar sebagai komoditas ekspor.

Keunikan fisiknya yang hitam pekat, mulai dari bulu hingga organ dalam, menjadikannya unggas eksotis yang diminati oleh kolektor dan penggemar ayam hias di mancanegara.

Potensi bisnis ini memberikan peluang menjanjikan bagi peternak lokal jika dikelola dengan baik.

Ayam Cemani dikenal karena kelangkaan dan estetika uniknya.

Fenomena genetika fibromelanosis yang menghasilkan warna hitam pekat membuat ayam ini dijuluki “Lamborghini of Chickens” di pasar internasional.

Selain sebagai ayam hias, Cemani juga dipercaya memiliki nilai spiritual di beberapa budaya. Keunikan ini menjadi daya tarik utama di pasar mancanegara.

Negara-negara seperti Amerika Serikat, Belanda, Jerman, dan Jepang menjadi pasar utama Ayam Cemani.

Di negara-negara tersebut, ayam ini sering dijadikan koleksi oleh peternak unggas eksotis atau dipamerkan dalam kontes unggas hias.

Harganya di pasar internasional sangat tinggi, dengan satu ekor Ayam Cemani bisa dihargai mulai dari $2.500 hingga $5.000, tergantung kualitas dan keasliannya.

Harga Ayam Cemani di pasar internasional, yang berkisar antara $2.500 hingga $5.000, jika dikonversi ke rupiah dengan kurs rata-rata Rp15.000 per dolar AS, adalah:

$2.500 x Rp15.000 = Rp37.500.000

$5.000 x Rp15.000 = Rp75.000.000

Jadi, harga Ayam Cemani di pasar internasional dalam rupiah berkisar antara Rp37,5 juta hingga Rp75 juta per ekor, tergantung kualitas dan keasliannya.

Meski potensinya besar, bisnis Ayam Cemani menghadapi sejumlah tantangan, antara lain:

1. Regulasi Ekspor, Ayam Cemani tergolong spesies lokal yang dilindungi, sehingga pengirimannya ke luar negeri memerlukan izin khusus dari pemerintah.

2. Kesehatan Unggas, Standar kesehatan yang ketat di negara tujuan ekspor mengharuskan peternak memastikan ayam bebas dari penyakit.

3. Ketersediaan Populasi, Reproduksi Ayam Cemani tergolong rendah, sehingga diperlukan pengelolaan populasi yang baik agar tidak terjadi kelangkaan.

4. Pemalsuan, Di pasar internasional, banyak ayam yang dijual sebagai “Cemani” namun bukan berasal dari strain asli Indonesia, yang dapat merusak reputasi ayam ini.

Strategi Berbisnis Ayam Cemani

Untuk memaksimalkan potensi bisnis Ayam Cemani, para pelaku usaha perlu memperhatikan beberapa strategi berikut:

1. Fokus pada Kualitas, Memastikan bahwa ayam yang dijual memiliki karakteristik asli dan memenuhi standar internasional.

2. Pengelolaan Populasi, Mengembangkan program breeding yang terencana untuk menjaga ketersediaan populasi dan kualitas genetik.

3. Sertifikasi dan Branding, Mendapatkan sertifikasi sebagai produk asli Indonesia untuk meningkatkan kepercayaan pasar internasional.

4. Diversifikasi Produk, Selain menjual ayam hidup, produk turunan seperti telur atau daging Cemani bisa dijadikan komoditas tambahan.

Potensi di Pasar Lokal dan Internasional

Di pasar lokal, Ayam Cemani sering diminati oleh kolektor, pecinta unggas hias, atau sebagai simbol prestise.

Harga di tingkat lokal memang lebih rendah dibandingkan pasar internasional, namun tetap memberikan peluang keuntungan signifikan.

Sementara itu, di pasar internasional, ayam ini dipasarkan sebagai produk premium. Di beberapa negara, Ayam Cemani bahkan dianggap sebagai simbol keberuntungan, sehingga permintaannya stabil meskipun harganya tinggi.

Bisnis Ayam Cemani memiliki prospek cerah baik di pasar lokal maupun internasional.

Dengan strategi yang tepat, seperti pengelolaan populasi yang berkelanjutan, sertifikasi resmi, dan fokus pada kualitas, peternak Indonesia dapat memanfaatkan potensi unggas ini untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi.

Namun, pelaku bisnis juga harus menghadapi tantangan regulasi dan kesehatan dengan serius agar mampu bersaing di pasar global.

Pelestarian Ayam Cemani sebagai kekayaan fauna Indonesia juga perlu menjadi perhatian utama agar bisnis ini tetap berkelanjutan.


**Cek berita dan artikel terbaru Komparasi.id dengan mengikuti WhatsApp Channel

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *