Guru Jadi Garda Terdepan Cegah HIV/AIDS di Sekolah, KPAP Gorontalo Gelar Workshop Edukatif

Avatar
Wabup Tonny Junus membuka Workshop Guru Peduli AIDS. (sumber : gorontalokab.go.id)
Wabup Tonny Junus membuka Workshop Guru Peduli AIDS. (sumber : gorontalokab.go.id)

KOMPARASI.ID – Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Provinsi Gorontalo kembali menggelar Workshop Guru Peduli AIDS di Aula Dinas Kesehatan Kabupaten Gorontalo, Selasa (29/04/2025).

Acara ini melibatkan puluhan guru Bimbingan Konseling (BK) dari SMA/SMK/MA se-Kabupaten Gorontalo sebagai peserta.

Workshop ini dibuka secara resmi oleh Wakil Bupati Kabupaten Gorontalo, Tonny S. Junus, yang juga memberikan arahan mengenai pentingnya peran guru dalam mengurangi penyebaran HIV/AIDS di kalangan remaja.

Sekretaris KPA Provinsi Gorontalo, Sabrin Panigoro, menjelaskan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk membekali para guru dengan pengetahuan yang cukup agar mereka dapat memberikan edukasi dan pendampingan kepada siswa terkait bahaya HIV/AIDS.

Melalui pendekatan langsung, baik di kelas maupun secara personal, guru BK diharapkan dapat menjadi jembatan informasi dan pengawas yang efektif dalam mencegah siswa terjerumus dalam pergaulan bebas dan perilaku berisiko.

“Remaja berada pada usia yang penuh rasa ingin tahu dan rentan untuk mencoba hal-hal baru, termasuk perilaku berisiko. Sayangnya, kurangnya pengetahuan seringkali membuat mereka membuat keputusan yang dapat membahayakan kesehatan mereka. Di sinilah peran guru menjadi sangat penting,” jelas Sabrin.

Wakil Bupati Tonny S. Junus menyatakan dukungannya terhadap kegiatan ini. Menurutnya, pemutusan mata rantai penyebaran HIV/AIDS adalah tanggung jawab bersama.

Ia mendorong Dinas Kesehatan Kabupaten Gorontalo untuk segera mengalokasikan dana guna mendukung KPAP Gorontalo dalam melakukan kegiatan serupa di seluruh sekolah.

“Kami akan melakukan penyuluhan ke setiap sekolah. Penyakit ini menyebar karena banyak anak-anak yang tidak tahu bahayanya. Edukasi adalah langkah pertama yang paling penting,” tegas Tonny.

Salah satu peserta, Irfan Tanan, yang juga menjabat sebagai Ketua Musyawarah Guru Bimbingan dan Konseling (MGBK) Kabupaten Gorontalo, memberikan tanggapannya.

Ia mengaku bahwa kegiatan ini sangat membantu para guru BK dalam menyatukan persepsi dan meningkatkan kapasitas mereka dalam menangani isu HIV/AIDS di lingkungan sekolah.

“Sebagai guru BK, kegiatan ini sangat membantu. Fenomena terkait HIV/AIDS sudah mulai terdeteksi di sekolah-sekolah. Namun, pengetahuan dan kemampuan kami berbeda-beda. Workshop hari ini membantu kami menyatukan pemahaman tentang bagaimana cara mendeteksi dan menangani kasus HIV/AIDS dengan lebih baik,” ungkap Irfan.

Dengan semangat kolaborasi dan kepedulian terhadap masa depan generasi muda, KPA berharap para guru dapat menjadi agen perubahan dalam memutus rantai penyebaran HIV/AIDS di lingkungan sekolah.


**Cek berita dan artikel terbaru Komparasi.id dengan mengikuti WhatsApp Channel

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *