Semangat Kebersamaan Berkobar di Jalan Sehat BPW KKSS Gorontalo, Memperingati Hari Korban 40.000 Jiwa Sulawesi Selatan

KOMPARASI.ID – Semangat kebersamaan berkobar di Provinsi Gorontalo saat Badan Pengurus Wilayah Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (BPW KKSS) menggelar acara jalan sehat yang penuh makna.

Kegiatan jalan sehat ini tidak hanya mengajak masyarakat untuk bergerak sehat, tetapi juga menampilkan elemen kemanusiaan dengan donor darah dan kesempatan mendapatkan doorprize yang menggembirakan.

Acara ini digelar dalam rangka memperingati Hari Korban 40.000 Jiwa Sulawesi Selatan dengan tema rebbasipatokong, mali siparappe, malilu sipakainge. Lokasinya berada di Jl HB Jasin eks Agusalim, tempat yang penuh semangat.

Yang membuat acara ini semakin istimewa adalah kehadiran semua BPD KKSS se Gorontalo dan juga Prof. Winarni Monoarfa yang ikut serta dalam perayaan ini.

Ampauleng Zainuddin Ketua Panitia Jalan Sehat, menjelaskan bahwa kegiatan ini bukan hanya tentang jalan sehat, tetapi juga tentang memperingati jiwa-jiwa yang telah berkorban dari masyarakat Sulawesi Selatan.

Berbagai anggota KKSS yang bekerja di berbagai perusahaan juga berkontribusi aktif dalam acara ini, dengan tujuan kuat untuk mempererat silaturahmi antara warga KKSS di Gorontalo.

Doorprize menjadi sajian menarik dalam acara ini, dengan 339 hadiah yang disiapkan oleh 32 pihak sponsor, dan jumlah peserta jalan sehat mencapai 1786 orang.

“Saya berharap acara ini dapat menjadi tonggak pereratan silaturahmi warga KKSS di Gorontalo ke depannya,” ungkap Ampauleng.

Jaenal Mappe, Ketua BPW KKSS, mengungkapkan apresiasinya yang setinggi-tingginya kepada semua warga KKSS yang turut serta dalam acara ini.

Ia menegaskan bahwa kegiatan ini murni dilaksanakan untuk memperingati Hari Korban 40.000 Jiwa Sulawesi Selatan dan tidak ada unsur politik, termasuk partai politik maupun caleg.

Hari Korban 40.000 Jiwa Sulawesi Selatan adalah momen bersejarah yang mengingatkan kita akan pembantaian yang tragis yang dilakukan oleh pasukan Belanda Depot Speciale Troepen (DST) pimpinan Raymond Pierre Paul Westerling.

Peristiwa yang terjadi pada bulan Desember 1946 hingga Februari 1947 ini telah meninggalkan luka mendalam pada masyarakat Sulawesi Selatan. Selalu diperingati setiap tanggal 11 Desember, peristiwa ini mengingatkan kita akan perjuangan dan pengorbanan yang tidak terlupakan dalam sejarah Sulawesi Selatan.