KOMPARASI.ID – Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal bukan hanya sekedar perayaan “kembali kepada fitrah” setelah mendapatkan rahmat, maghfirah, dan pengampunan selama sebulan penuh ibadah puasa di bulan suci Ramadan.
Lebih dari itu, Idul Fitri menyimpan makna yang mendalam sebagai titik awal bagi kita untuk memulai hidup yang lebih baik, didasarkan pada silaturahmi, interaksi, dan jaringan sosial yang kita bangun untuk 11 bulan ke depan.
Bupati Gorontalo, Prof. Nelson Pomalingo, menekankan hal ini dalam pidatonya saat pelaksanaan Du’a Lo’u Lipu di Gor David – Bobihoe, Junat (12/4/2024).
Sebagai Ketua DPW PPP Provinsi Gorontalo, Ia menjelaskan bahwa Idul Fitri bukan hanya soal saling memaafkan, tetapi lebih penting lagi adalah tekad kita untuk menjalani hidup dengan baik.
Menurut Prof. Nelson, hidup yang ideal adalah kesadaran akan peran kita sebagai makhluk sosial yang harus memelihara silaturahmi, berinteraksi, dan membangun jaringan kerja demi kebaikan bersama.
Perbedaan pendapat, warna politik, suku, dan agama seharusnya dipandang sebagai anugerah yang memotivasi kita untuk saling menghargai dan tetap bersatu demi kemajuan bersama.
Dalam konteks tahun politik 2024, Bupati Prof. Nelson menegaskan, meskipun kita memiliki perbedaan pandangan dan afiliasi politik, kita memiliki tujuan yang sama untuk mewujudkan kemajuan dan masa depan yang lebih baik bagi Gorontalo.
Lebih lanjut, Gorontalo sebagai daerah adat telah mewarisi nilai-nilai kekeluargaan yang tercermin dalam konsep “Pohala’a” – satu rumpun keturunan Gorontalo yang telah menjadi pijakan moral bagi generasi selanjutnya.
Bupati Prof. Nelson Melalui semangat “Pohala’a” menyatakan bahwa, segala aspek kehidupan di Gorontalo diarahkan pada sikap menghormati dan menghargai satu sama lain, memperkuat interaksi dan jaringan yang membawa kemajuan bagi Gorontalo dengan penuh keanggunan.
Yang paling penting, menurut Ketua Dewan Pembina Presidium Nasional (Presnas) Pembentukan Provinsi Gorontalo ini, Hari Raya Idul Fitri tahun ini menjadi momentum penting untuk memperkokoh silaturahmi, interaksi, dan jaringan sosial yang berlandaskan semangat kekeluargaan.













