Fakta di Balik Kontroversi Prof. Satryo Soemantri, Pemecatan WhatsApp hingga Prestasi Internasional

Avatar
Keterangan Foto : Satryo Soemantri Brodjonegoro (sumber, CNBC Indonesia)
Keterangan Foto : Satryo Soemantri Brodjonegoro (sumber, CNBC Indonesia)

KOMPARASI.IDProf. Satryo Soemantri Brodjonegoro adalah sosok berprestasi dengan kontribusi besar di bidang pendidikan. Namun, sejumlah kontroversi, mulai dari gaya kepemimpinan hingga perlakuan terhadap bawahan, membuat namanya jadi sorotan di tengah masyarakat.

Sorotan ini muncul setelah berbagai kontroversi terkait gaya kepemimpinan dan kebijakan Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendikti Saintek) itu,mencuat ke permukaan.

Inilah beberapa Fakta menarik dan kontroversial tentang Prof. Satryo Soemantri Brodjonegoro,

Prof. Satryo dikecam publik karena diduga memecat seorang pegawai secara mendadak melalui pesan WhatsApp. Neni Herlina, Penanggung Jawab Rumah Tangga Kemendikti Saintek, mengungkapkan bahwa dirinya dipecat tanpa surat resmi. Pemecatan itu konon hanya terkait masalah pemasangan Wi-Fi di rumah dinas yang dianggap terlambat.

Beberapa pegawai juga menuding Satryo sering menunjukkan sikap kasar. Neni mengaku pernah dibentak di depan staf dan anak magang, yang dinilainya sangat tidak etis. Kritik ini memperkuat persepsi bahwa gaya kepemimpinan Satryo cenderung otoriter.

Saat ratusan pegawai Kemendikti Saintek melakukan unjuk rasa damai di depan kantor kementerian, mobil dinas RI 25 yang ditumpangi Satryo terlihat meninggalkan gedung. Massa mencoba menghadang, tetapi Satryo tetap pergi tanpa memberikan respons.

Ketua Paguyuban Pegawai Kemendikti Saintek, Suwitno, secara tegas meminta Presiden Prabowo mengevaluasi posisi Satryo.

“Kami berharap Presiden mempertimbangkan ulang penunjukan beliau sebagai menteri. Pemimpin harus menjadi teladan, terutama di bidang pendidikan tinggi,” katanya.

Terlepas dari kontroversinya, Satryo adalah sosok dengan rekam jejak gemilang. Dia menghasilkan lebih dari 99 publikasi ilmiah dan pernah menjabat sebagai Ketua Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia (AIPI). Gelar Ph.D dari University of California, Berkeley, semakin mengukuhkan reputasinya.

Penghargaan bergengsi, seperti The Order of the Rising Sun, Gold Rays with Neck Ribbon dari Jepang, menunjukkan pengakuan dunia atas kontribusi Satryo dalam kerja sama pendidikan antara Indonesia dan Jepang.

Satryo lahir dari keluarga dengan tradisi pendidikan yang kuat. Ayahnya, Soemantri Brodjonegoro, adalah mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (1973). Satryo juga dikenal memodernisasi sistem pendidikan tinggi di Indonesia, meski kontroversi kerap membayangi perjalanannya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *