KOMPARASI.ID – Di tengah suhu politik dan tekanan ekonomi yang terus mengemuka, ada satu momen yang menyegarkan, pertandingan tenis.
Turnamen Tenis Kapolda Cup 2025, yang digelar di Lapangan Taruna Remaja pada Jumat (27/6/2025), bukan hanya soal pukulan keras dan servis presisi, tapi juga tentang relasi sosial yang coba dijahit kembali.
Ketua DPRD Provinsi Gorontalo, Thomas Mopili, hadir membuka turnamen yang digelar untuk memeriahkan Hari Bhayangkara ke-79 itu.
Ia memberi apresiasi tinggi terhadap Polri, khususnya Polda Gorontalo, atas inisiatif yang disebutnya “menyentuh langsung denyut sosial masyarakat.”
“Ini bukan sekadar ajang olahraga, tetapi ruang pertemuan antara institusi negara dan warga. Kita bisa melihat bagaimana sportivitas mencerminkan nilai-nilai kebersamaan,” ujar Thomas dalam sambutannya.
Menurut politisi Partai Golkar itu, kehadiran polisi di luar tugas-tugas penegakan hukum mencerminkan pendekatan yang lebih humanis.
Di ranah olahraga, aparat hadir sebagai rekan bermain, bukan sekadar simbol kekuasaan.
“Olahraga membangun karakter. Kegiatan seperti ini penting untuk membentuk masyarakat yang sehat, berdaya saing, dan produktif,” tambahnya.
Kegiatan pembukaan turut dihadiri oleh Gubernur Gorontalo Gusnar Ismail dan unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), memperlihatkan bahwa agenda ini bukan semata seremoni, melainkan wujud dari kolaborasi antar-lembaga.
Kapolda Cup 2025 menjadi salah satu potret upaya mempererat hubungan antara aparat dan masyarakat dalam ruang yang cair dan partisipatif.
Dalam suasana penuh riuh tepuk tangan dan sorak penonton, narasi tentang kedekatan dan kolaborasi dijahit tanpa pidato panjang.
Dalam konteks yang lebih luas, kehadiran DPRD dalam acara semacam ini menjadi pesan simbolik bahwa kerja representasi tak melulu dilakukan di balik meja rapat. Terkadang, perwakilan rakyat juga perlu turun ke lapangan—secara harfiah.
**Cek berita dan artikel terbaru Komparasi.id dengan mengikuti WhatsApp Channel