KOMPARASI.ID – Pelabuhan Ferry Gorontalo telah bersiap menghadapi lonjakan penumpang selama arus balik mudik Natal dan Tahun Baru (Nataru) periode 2024/2025.
Meskipun terjadi peningkatan jumlah penumpang sebesar 10% dibandingkan tahun sebelumnya, hal tersebut masih dapat terkendali berkat sejumlah langkah antisipasi yang telah disiapkan.
Kepala Satuan Pelayanan Pelabuhan Ferry Gorontalo, Deni S.M. Abdul, mengungkapkan bahwa peningkatan kapasitas angkut kapal dan beroperasinya tol laut telah memberikan dampak positif dalam mengatasi lonjakan penumpang.
“Terkait adanya lonjakan penumpang, jelas terjadi peningkatan jumlah, namun tidak sampai menyebabkan penundaan keberangkatan atau penumpukan penumpang,” ujar Deni.
Dua kapal yang dioperasikan, yaitu KMP Moinit yang melayani rute Gorontalo-Pagimana dengan kapasitas 420 penumpang dan KMP Tuna Tomini yang melayani rute Gorontalo-Wakai-Ampana dengan kapasitas 220 penumpang, siap menghadapi arus mudik.
Meskipun kapasitas normal KMP Moinit hanya 420 penumpang, pada saat Nataru dan angkutan Lebaran, kapasitas dapat ditingkatkan hingga 525 penumpang dengan tetap memperhatikan aspek keselamatan.
“Ketersediaan angkutan sudah siap dan sejauh ini jumlah penumpang belum ada yang melewati kapasitas,” ungkap Deni kepada Komparasi.id pada (30/12).
Peningkatan kapasitas ini didasarkan pada ketersediaan alat keselamatan yang memadai.
Kapal-kapal tersebut dilengkapi dengan lebih dari 600 unit alat keselamatan sehingga meskipun kapasitas penumpang ditingkatkan, keselamatan penumpang tetap terjamin.
“Jadi, jika kapasitas ditingkatkan menjadi 525 masih ada sisa, sehingga jika terjadi insiden, tidak akan ada perebutan tempat. Semua penumpang dapat terlayani dengan aman, bahkan jumlahnya bisa lebih,” jelasnya.
Faktor penunjang lain yang tak kalah penting adalah beroperasinya tol laut di Pelabuhan Gorontalo, yang telah membantu mengelola lonjakan penumpang.
Sebelum adanya tol laut, seringkali terjadi penundaan keberangkatan penumpang akibat kapasitas yang terbatas.
“Setelah adanya tol laut, alhamdulillah kondisi tetap normal. Saat ini, jumlah penumpang belum pernah melewati kapasitas 420, terbanyak terakhir hanya mencapai 305. Meskipun demikian, kami sudah menyiapkan batas toleransi hingga 525 penumpang,” tutupnya.
Langkah antisipasi dan persiapan yang matang telah membuat Pelabuhan Ferry Gorontalo siap menghadapi lonjakan penumpang selama periode Nataru.