Bisnis  

Adam Neumann, Dari Kegagalan WeWork Hingga Kebangkitan di Dunia Real Estat dengan Flow

adam-neumann, sumber foto : fox business

KOMPARASI.ID- WeWork resmi mengajukan pailit, mengakhiri perjalanan coworking space yang pernah menjadi favorit investor dan mencapai valuasi puncak US$ 47 miliar (Rp 733 triliun) pada 2019.

Tetapi, nasib pendirinya, Adam Neumann, berjalan berbeda. Kekayaannya melonjak pesat, tidak mengikuti kehancuran WeWork yang pernah ia pimpin.

Berbeda dengan kebanyakan pendiri startup yang kekayaannya terikat dengan nilai perusahaan, Neumann berhasil menumpuk kekayaan sebelum WeWork menghadapi kemunduran.

Pada usia 44 tahun, dia meninggalkan perusahaan itu pada September 2019, menghadapi permasalahan tata kelola yang menghancurkan proses IPO.

Baca Juga :  Potensi dan Tantangan Kacang Tanah Gorontalo sebagai Komoditas Unggulan

Neumann dikenal karena memperkaya diri dengan cara unik, seperti memberikan dirinya saham senilai US$ 6 juta untuk hak cipta kata ‘We’. dilansir dari cnbcindonesia.com

Meskipun gagal IPO, Neumann tidak rugi. Dalam proses merger dengan SPAC, SoftBank memberinya US$ 480 juta (sekitar Rp 7,5 triliun) untuk setengah dari sahamnya.

Ini setelah Neumann menggugat SoftBank karena pembatalan rencana pembelian seluruh saham WeWork miliknya senilai US$ 1 miliar (Rp 15,62 triliun).

Dengan tambahan US$ 185 juta (Rp 2,9 triliun) dari klausul non-kompetisi dan US$ 106 juta (Rp 1,6 triliun) dari penyelesaian gugatan, Neumann meraup total US$ 770 juta (Rp 12 triliun) selama merger.

Baca Juga :  Rincian Gaji dan Tunjangan Tsamara Amany sebagai Stafsus Menteri BUMN

Meskipun saham WeWork yang dimilikinya tak bernilai setelah kebangkrutan, Neumann mungkin sudah menjualnya. Saat WeWork melantai di bursa, sahamnya diperkirakan mencapai US$ 722 juta (Rp 11,29 triliun).

Saat ini, Neumann fokus pada startup barunya, Flow, di bidang real estat, dengan valuasi mencapai US$ 1 miliar.

Flow memiliki 3.000 unit rumah tinggal di berbagai kota AS, dan meskipun model bisnisnya belum sepenuhnya jelas, tampaknya mengadopsi konsep co-working yang pernah diperkenalkan WeWork di pasar tempat tinggal.

l

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *