KOMPARASI.ID – Perubahan Dramatis dalam Survei Elektabilitas Calon Presiden (Capres) 2024. Berbagai lembaga survei terus merilis hasil survei terbaru mengenai elektabilitas calon presiden 2024.
Hasil terkini dari Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA menunjukkan adanya penurunan dalam elektabilitas calon presiden Anies Baswedan setelah ia mengumumkan pasangannya dengan Muhaimin Iskandar, yang dikenal sebagai Cak Imin, sebagai bakal calon wakil presiden.
Direktur LSI, Adjie Alfaraby, mengungkapkan bahwa elektabilitas Anies mengalami penurunan sebesar 5,2 persen. Pada bulan Agustus, elektabilitas Anies berada di angka 19,7 persen, namun turun menjadi 14,5 persen pada bulan September.
Adjie menjelaskan faktor-faktor yang berkontribusi pada penurunan elektabilitas Anies sejak ia berpasangan dengan Cak Imin. Salah satu faktor tersebut adalah kritik tajam yang dilontarkan oleh Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) setelah Anies memilih Cak Imin sebagai pasangannya.
Selain itu, elektabilitas Cak Imin juga cenderung lebih rendah dibandingkan dengan rivalnya, AHY. “Kritik yang keras ini telah menyebar luas dan menjadi salah satu yang mengganggu elektabilitas Pak Anies,” jelas Adjie.
“Selain itu, secara pribadi, Cak Imin juga tidak sepopuler AHY sebagai calon wakil presiden,” tambahnya.
Namun, berbeda dengan Anies, elektabilitas Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo justru mengalami peningkatan pada bulan September. Prabowo mengalami kenaikan elektabilitas sebesar 3,6 persen, mencapai 39,8 persen pada bulan September dari 36,2 persen di bulan Agustus.
Sementara itu, Ganjar mengalami peningkatan elektabilitas sebesar 2,1 persen, mencapai 37,9 persen pada bulan September dari 35,8 persen di bulan Agustus.
Hasil survei ini melibatkan 1.200 responden dengan menggunakan metode multi-stage random sampling dan teknik pengumpulan data melalui wawancara tatap muka serta pengisian kuesioner.
Survei ini dilakukan antara tanggal 4 hingga 12 September dengan margin of error sekitar 2,9 persen.
Selain itu, hasil survei dari Indikator Politik Indonesia juga menunjukkan bahwa banyak pemilih Anies Baswedan di Jawa Timur (Jatim) memiliki tingkat kepercayaan politik yang masih lemah.
“Pemilih Anies Baswedan di Jawa Timur, dari total suara sebanyak 14 persen, sekitar 41,8 persen dari mereka mengatakan bahwa kemungkinan besar atau cukup besar untuk mengubah pilihannya. Pendukung Anies termasuk dalam kategori pemilih dengan tingkat kepercayaan politik yang masih lemah,” ungkap Burhanuddin Muhtadi, Peneliti Utama Indikator, seperti dilansir dari cnbcindonesia.com
Burhanuddin Muhtadi menjelaskan bahwa mereka yang menyatakan tingkat kepercayaan politiknya rendah dalam survei ini disebut sebagai pemilih kuat atau strong voters. (***)