Pj. Sekda Haris Tome Dukung Inovasi Digital “TAKAR ISI” untuk Transparansi Retribusi Gorontalo

KOMPARASI.ID Penjabat Sekretaris Daerah Kabupaten Gorontalo, Haris Tome, memberikan apresiasi yang tinggi terhadap proyek perubahan yang diprakarsai oleh Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Perindag) Kabupaten Gorontalo, Victor Asiku.

Proyek tersebut, yang diberi nama “TAKAR ISI”, dipresentasikan dalam ujian akhir Pendidikan Kepemimpinan Tingkat II di Lembaga Administrasi Negara (LAN) Makassar pada Selasa (17/09/2024).

Haris Tome menyatakan, inovasi “TAKAR ISI” sangat sejalan dengan upaya Pemerintah Kabupaten Gorontalo untuk memperkuat tata kelola sektor publik, terutama dalam meningkatkan transparansi dan akuntabilitas.

“Ini bukan sekadar proyek akademis untuk menyelesaikan program PIM II. ‘TAKAR ISI’ harus diimplementasikan secara menyeluruh di Gorontalo karena membawa langkah signifikan dalam transparansi keuangan daerah,” ujar Haris Tome.

Baca Juga :  Kabupaten Gorontalo Raih Penghargaan Adipura 2023

Lebih lanjut, ia menyoroti pentingnya keterlibatan sektor perbankan dalam memperluas sistem pembayaran digital. Menurutnya, inovasi ini tidak hanya memudahkan masyarakat dalam melakukan pembayaran retribusi, tetapi juga meningkatkan kredibilitas dan akuntabilitas pemerintah daerah.

“Dukungan dari pemerintah, perbankan, dan seluruh pemangku kepentingan sangat krusial. Dengan kolaborasi ini, ‘TAKAR ISI’ akan mempercepat efisiensi layanan retribusi dan mewujudkan pemerintahan yang lebih transparan dan akuntabel,” tegasnya.

Haris Tome berharap agar proyek ini segera diimplementasikan setelah program PIM II selesai, sehingga manfaatnya dapat langsung dirasakan oleh masyarakat dan berdampak positif pada pembangunan daerah.

Baca Juga :  Rakor Pilkada 2024, Komitmen dan Persiapan Kabupaten Bone Bolango

“Saya optimis, jika diterapkan dengan baik, ‘TAKAR ISI’ akan menjadi fondasi kuat dalam tata kelola layanan publik yang lebih efisien,” tambahnya.

Di sisi lain, Kepala Dinas Perindag, Victor Asiku, dalam paparannya menjelaskan bahwa proyek “TAKAR ISI” bertujuan untuk meningkatkan transparansi dan akuntabilitas dalam pembayaran retribusi.

Sistem ini menggantikan metode pembayaran tradisional dengan sistem digital yang memanfaatkan teknologi terkini.

Penerapan sistem digital ini memberikan kemudahan bagi masyarakat sekaligus mengurangi potensi kebocoran pendapatan daerah.

“Inovasi ini memastikan setiap transaksi dapat tercatat secara akurat dan dipantau secara real-time oleh Dinas Perindag,” jelas Victor.

Proyek perubahan “TAKAR ISI” tidak hanya membawa efisiensi bagi layanan publik, tetapi juga diharapkan menjadi model bagi daerah lain yang ingin memperkuat tata kelola keuangannya.

l

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *