KOMPARASI.ID – Komisi II DPRD Provinsi Gorontalo meninjau pengembangan tanaman nilam di Desa Ulantha, Kecamatan Suwawa, Kabupaten Bone Bolango, Minggu (27/4/2024).
Kunjungan kerja ini bertujuan mengkaji potensi nilam sebagai komoditas unggulan baru di sektor pertanian.
Rombongan DPRD diterima langsung oleh pemilik usaha budi daya nilam, Yuriko Kamaru.
Usaha penyulingan minyak nilam ini telah dirintisnya sejak 2013.
Namun, perkembangan signifikan baru tercapai pada 2022 setelah melewati berbagai tantangan, termasuk dalam pemasaran dan ketersediaan bahan baku.
Menurut Yuriko, budi daya nilam di Desa Ulantha mengandalkan pemberdayaan petani lokal.

Ia mengatakan, keterbatasan bahan baku menyebabkan omset usaha masih fluktuatif, kadang hanya mencapai Rp5 juta per periode produksi.
Minyak nilam diperoleh melalui penyulingan tradisional, yang menjadi faktor penting dalam menentukan kualitas produk.
Minyak nilam dari Gorontalo dinilai memiliki peluang besar di pasar nasional dan internasional, terutama untuk industri parfum, kosmetik, dan farmasi.
Menanggapi hal tersebut, Komisi II DPRD mendorong adanya dukungan pemerintah daerah berupa pelatihan teknis, modernisasi alat penyulingan, serta perluasan akses pasar.
Komisi II juga menegaskan pentingnya diversifikasi pertanian di Gorontalo, dengan mengembangkan sektor non-pangan seperti nilam untuk memperkuat ketahanan ekonomi desa.
Mereka berkomitmen membawa isu pemberdayaan petani nilam dalam agenda pembahasan DPRD selanjutnya, serta mengkoordinasikan dukungan lintas sektor untuk pengembangan kawasan budi daya nilam di wilayah tersebut.
**Cek berita dan artikel terbaru Komparasi.id dengan mengikuti WhatsApp Channel